Hanya JKN - KIS yang Jamin Layanan Pasien Kanker Sampai Tuntas

Rabu, 23 Desember 2020 | 20:32 WIB
Hanya JKN - KIS yang Jamin Layanan Pasien Kanker Sampai Tuntas
Peserta Program JKN-KIS. (Dok : BPJS Kesehatan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN - KIS) terus dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai satu-satunya jaminan kesehatan di Indonesia yang mampu menanggung berbagai macam penyakit.

Hal itu diutarakan oleh Mohammad Ghozali (43), lelaki asal Kabupaten Rembang yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta. Mulanya, Ghozali bergabung dengan Program JKN-KIS adalah ketika istrinya divonis dokter menderita kanker.

“Dulu tahun 2017, Program JKN - KIS belum setenar sekarang. Awal bergabung karena untuk membantu pengobatan istri saya yang menderita kanker. Saat itu, kami mendengar informasi tentang program ini dari rekan saya. Saat itu pula, tanpa berpikir dua kali, saya langsung memutuskan untuk mendaftarkan diri dan keluarga saya,” kisah Ghozali, Sabtu (5/12/2020). 

Proses pemeriksaan istrinya tidak berhenti pada vonis kanker. Istri Ghozali harus melakukan operasi.

Baca Juga: Mudahkan Publik untuk Akses, BPJS Kesehatan Luncurkan Data 2015 - 2018

Kanker yang dihidap oleh istri Ghozali merupakan kanker payudara kategori ganas, sehingga istrinya harus dirujuk ke rumah sakit di Semarang. Saat itu, rumah sakit di Rembang belum memiliki alat yang cukup untuk melakukan operasi kanker.

“Kanker istri saya sudah tergolong ganas, saya bahkan tidak pernah membayangkan harus mengeluarkan dana seberapa banyak untuk menolong istri saya. Namun, berkat JKN - KIS, saya sangat bersyukur sekali, karena semua tindakan yang dilakukan tidak mengeluarkan biaya tambahan,” ucapnya.

Ghozali mengatakan, setelah istrinya melakukan operasi, dia masih harus melakukan perjalanan pulang pergi ke Semarang untuk melakukan terapi sinar.

Ghozali mengaku rela mengeluarkan biaya lebih untuk perjalanan ke Semarang, karena hal tersebut tidak seberapa disbanding dengan kesehatan istrinya dan biaya yang telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan untuk pengobatan istrinya.

“Istri saya begitu kuat menjalani semua proses pengobatannya, dan saya pun merasa semakin kuat dan tidak terbebani sama sekali. Biaya seluruh proses pengobatan nol rupiah, saya benar-benar tidak mengeluarkan biaya pengobatan sama sekali. Pelayanan pun sangat memuaskan, saya sangat berterima kasih atas hadirnya program ini. Harapan saya, semoga program ini terus berlanjut,” ujar Ghozali. 

Baca Juga: Kemenkes Bantah Vaksin Covid-19 Gratis Hanya untuk Peserta BPJS Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI