Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan sejumlah instruksinya terkait pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Tak hanya berpengaruh dalam bidang kesehatan, program vaksinasi diyakini bakal membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat, sekaligus harapan bahwa tekanan akibat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini bakal dapat segera berakhir.
Begitu juga terkait kinerja (industri) properti Tanah Air. Dengan adanya program vaksin, lalu juga ditambah dengan Undang-Undang Omnibus Law yang sangat membantu dalam hal kemudahan regulasi pembangunan di daerah-daerah.
"Saya yakin dapat membangkitkan lagi pasar dan kebutuhan terhadap hunian untuk rakyat," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dalam acara webinar Menyongsong Kebangkitan Industri Properti Nasional 2021.
Baca Juga: Pecah Rekor Lagi, Hampir 2.000 Orang di Jakarta Positif Covid-19 Hari Ini
Tak hanya berharap dari dampak positif pelaksanaan program vaksinasi Covid-19, menurut Basuki, pemerintah melalui Kementerian PUPR dan juga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah sepakat untuk menambah nilai anggaran untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi Rp16 triliun.
Lewat dana anggaran tersebut, diharapkan dapat membantu pengadaan rumah untuk rakyat tidak kurang dari 150 ribu unit rumah hingga akhir tahun 2021 mendatang.
"Ditambah dengan anggaran dari beberapa pos lain sekitar Rp 2 triliun, maka total ada Rp18 triliun yang bisa dimanfaatkan untuk program sejuta rumah untuk rakyat. Bahkan kami siap untuk mengevaluasi misal ke depan permintaan di masyarakat lebih besar dari (dana yang disiapkan) itu," tutur Basuki.
Sementara itu Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan tahun depan ada harapan bagi industri properti untuk bisa bangkit, mengingat kondisi perekonomian pada tahun depan diprediksi jauh lebih baik.
"Ada harapan bagi industri (properti) di tahun 2021 mendatang. Dengan apa yang terjadi di sepanjang pandemi ini, dengan adanya koreksi harga di pasar, ke depan akan membuat keseimbangan pasar baru yang lebih realistis, lebih reasonable dan lebih affordable," ucapnya.
Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Sembuh dari Covid-19 dan Hari Ini Pulang ke Rumah
"Saluran distribusi yang masih mungkin berjalan akan lebih pada saluran digital. Siapa (pengembang) yang bisa beradaptasi terhadap hal ini, maka dia lah yang akan bisa bertahan," pungkasnya.