Suara.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku mendapat tiga pesan khusus yang disampaikan Presiden Jokowi terkait tugasnya sebagai Mendag.
Lutfi menjelaskan, pesan yang pertama adalah bagaimana Presiden ingin harga-harga sejumlah bahan pokok untuk dijaga kestabilannya termasuk juga soal stok ketersedian bahan pokok.
"Yang pertama tentu Pak Presiden menginginkan bahwa kestabilan harga agar dijaga dan pengaruhnya juga ke inflasi," kata Lutfi di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Yang kedua lanjut dia, adalah bagimana membantu para pelaku usaha kecil atau UMKM dapat berkembang, apalagi saat ini kata dia sedang ada wabah virus corona atau Covid-19 yang memukul telak para UMKM.
Baca Juga: Istri Menteri M Lutfi Seorang Model, Pernah Jadi Bintang Klip Dewa 19
"UMKM perlu dibantu untuk berkembang," katanya.
Yang terakhir, kata dia Jokowi menginginkan agar ekspor perdagangan internasional Indonesia bisa merangsek ke pasar-pasar negara non tradisional.
Dia diminta lebih banyak menekan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
"Yang ketiga adalah bagaimana kita menembus pasar non tradisional dengan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement," ucapnya.
Muhammad Lutfi secara resmi diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Perdagangan yang baru menggantikan Agus Suparmanto di halaman Istana Merdeka, Jakarta secara virtual, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga: Profil Bianca Adinegoro, Istri Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Sebetulnya Lutfi bukanlah orang baru dalam hiruk pikuk dalam kawasan ring 1 tersebut. Sebelumnya dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2014 lalu namun tak sampai setahun.
Pria kelahir di Jakarta, 16 Agustus 1969 adalah seorang pengusaha dan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang baru dilantik pada September lalu.
Jauh ke belakang lagi, Lutfi ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Bersatu pada 2005.
Posisi yang ditempati Lutfi di kabinet tersebut sebagai Kepala BKPM. Saat itu usianya masih 36 tahun dan Lutfi tercatat sebagai Kepala BKPM termuda di Indonesia.
Di BKPM, Lutfi telah memperkenalkan aspek keterbukaan penuh dan memprakarsai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yang saat ini menjadi sumber daya tarik bagi para investor asing.
Pada tahun 2008, Muhammad Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.