Suara.com - PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) perusahaan pembiayaan di sektor ritel dan korporasi menargetkan penyaluran pembiayaan di tahun 2021 naik di kisaran 10 hingga 30 persen tergantung kondisi ekonomi di tahun depan.
Direktur Verena Multi Finance, Andi Harjono mengatakan, hingga September 2020 perseroan telah membukukan laba sebesar Rp 1 miliar.
"Akhir tahun, kurang lebih masih laba. Tapi kita tak mau terlalu optimis, walaupun dengan beberapa hari lagi Rp 1 - 2 miliar," ujar Andi dalam public expose di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Andi menuturkan, untuk mencapai target tersebut, perseroan telah memiliki strategi. Salah satunya dengan menjaga kinerja kredit mobil agar tak mengalami kemacetan.
Baca Juga: Mobil Bekas Uji Tabrak Laku Seharga Honda BeAT, Apa Istimewanya?
Ia melanjutkan, di tengah pandemi ini, perseroan juga jemput bola ke para nasabah yang alami kesusahan dengan memberikan solusi restrukturisasi kredit.
Saat ini, perusahaan telah melakukan restrukturisasi kredit sebanyak 30 persen dari jumlah nasabah sebanyak 15.000 nasabah.
"Bukan agresif menjual, tapi memperkuat tim collection. Bukan narik mobil, tapi lebih mendatangi konsumen pro aktif untuk merestruktur. Ke depan kita lihat kita engga mau restruktur terus, kalau ekonomi jalan kemampuan bayar mereka balik lagi bisnis akan naik," ucap dia.
Dari sisi ekspansi, Andi menyebut, perseroan juga tetap akan melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang di beberapa daerah seperti di Sumatera dan Pulau Jawa.
Namun, pembukaan cabang ini masih dikaji lagi oleh perusahaan terkait pemilihan daerah mana yang akan dituju.
Baca Juga: Tren Pasar Mobil Bekas di Tengah Pandemi 2020 versi Marketplace
Sementara, untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal pada tahun 2021, perseroan menganggarkan sebesar Rp 30 miliar.
"Capex kita ada yang besar yang satu untuk project IT, kedua adalah untuk pembukaan cabang, total dua ini kita engga terlalu besar sekitar Rp 20 -30 miliar. Kita ada internal dan tentu ada pinjaman bank," pungkas Andi.