Suara.com - Harga minyak dunia terus merosot imbas adanya virus corona jenis baru yang ditemukan di Inggris, imbasnya harga minyak terus mendekati 50 dolar per barel pada perdagangan Selasa kemarin.
Mengutip CNBC, Rabu (23/12/2020) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok 83 sen, atau 1,63 persen menjadi 50,08 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup melorot 95 sen, atau 2 persen, menjadi 47,02 dolar AS per barel.
Adanya virus corona jenis baru tersebut mendorong beberapa negara menutup perbatasan dengan Inggris.
Harga minyak dunia sudah turun hampir 3 persen pada penutupan Senin kemarin, sebagian menghapus keuntungan baru-baru ini didorong peluncuran vaksin Covid-19, yang dipandang sebagai kunci untuk memungkinkan kembali ke kehidupan normal.
Baca Juga: Ada Virus Corona Jenis Baru, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok
Reli terbaru itu memuncak ketika Brent menyentuh 52,48 dolar AS per barel, level tertinggi sejak Maret.
Harga kemudian turun di tengah kekhawatiran tentang penyebaran virus. Beberapa analis melihat potensi harga turun lebih jauh.
Minyak mendapat dukungan dari persetujuan Kongres Amerika atas paket bantuan virus corona senilai 892 miliar dolar AS setelah beberapa bulan mengalami kemacetan.
Sementara, pasar akan terfokus pada laporan inventaris minyak Amerika terbaru, yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah turun 3,3 juta barel.
Laporan American Petroleum Institute diumumkan pada pukul 21.30 GMT. Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari pada Januari. Belum ada tanda-tanda keraguan yang disebabkan oleh kejatuhan harga tersebut.
Baca Juga: Aman untuk Masalah Kesehatan, Ketahui Aturan Menggunakan Minyak Lavender!