Jokowi Kenalkan INA ke Investor Asing Supaya Tertarik Investasi di RI

Selasa, 22 Desember 2020 | 16:46 WIB
Jokowi Kenalkan INA ke Investor Asing Supaya Tertarik Investasi di RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi mengungkapkan perekonomian nasional menghadapi rintangan yang berat pada tahun 2020. Bahkan, pertumbuhan ekonomi alami resesi pertama kalinya tahun ini sejak 1998.

Menurut Jokowi, rintangan disebabkan tak lain karena pandemi covid-19.

"Kita tahu tahun 2020 tahun yang tidak mudah, tahun yang tidak gampang, Sangat sulit sebab adanya pandemi covid," ujar Jokowi dalam webinar Outlook Perekonomian 2021 secara virtual, Selasa (22/12/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, sejak diumumkannya kasus pertama kali pada Maret 2020, perekonomian langsung merosot. Terlihat pada kuartal I perekonomian hanya tumbuh 2,97 persen.

Baca Juga: Investasi Migas Menurun Tahun 2020, Kenapa?

Namun lanjut Jokowi, pertumbuhan ekonomi ini langsung merosot, setelah kasus covid-19 makin banyak di Indonesia yang mana pada kuartal II pertumbuhan ekonomi sebesar minus 5,32 persen.

"Kemudian di kuartal III ekonomi tercatat alami perbaikan meski minus 3,49 persen," ucapnya.

Maka dari itu, Jokowi bertekad tetap akan melakukan pembangunan pada tahun 2021. Baik itu pembangunan infrastruktur ataupun pembangunan lainnya.

Namun untuk pembangunan Infrastruktur, Jokowi tak lagi mengandalkan pinjaman asing untuk pembiayaannya.

Tapi, ia akan membentuk badan pengelola dana investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk menjaring investasi dari pihak asing.

Baca Juga: Gelapkan Uang Nasabah, Direktur KSP Ini Gunakan untuk Investasi Bitcoin

"Awal 2021, kita akan luncurkan SWF yang bernama INA yang merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang baru tidak berbasis pinjaman tapi bentuk penyertaan modal atau ekuitas," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, lewat SWF perekonomian Indonesia akan menjadi sehat, karena tak banyak mengutang untuk membangun infrastruktur.

Begitu juga beban keuangan BUMN juga menjadi ringan dengan adanya investasi yang dikumpulkan SWF tersebut.

Jokowi, mengklaim telah banyak beberapa negara yang berminat untuk berivestasi lewat SWF.

"Saat ini sudah ad abeberpa negara smapaikan ketertarikan dari AS, Jepang, Uni emirat Arab, Saudi Arab dan Kanada," ucapnya.

Jokowi menambahkan, dalam situasi pandemi ini Indonesia harus bergerak cepat dan memperkuat kerja sama demi memulihkan perekonomian.

"Saya optimis kita akan bangkit ekonomi akan pulih kembali normal," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI