Suara.com - Harga emas dunia melemah karena para investor terkejut dengan adanya virus corona jenis baru yang mengguncang Inggris.
Virus corona jenis baru ini diklaim jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan yang ada saat ini.
Mengutip CNBC, Selasa (21/12/2020) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.877,83 dolar AS per ounce setelah sebelumnya mencapai level tertingginya sejak 9 November di 1.906,46 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,3 persen menjadi 1.882,80 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Ada Virus Corona Jenis Baru, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok
Emas melonjak lebih dari 1 persen di awal sesi, dibantu oleh laporan para pemimpin kongres AS mencapai kesepakatan terkait paket stimulus senilai 900 miliar dolar AS.
Tetapi kemudian merosot sebanyaknya 1,3 persen karena Indeks Dolar (Indeks DXY) rebound dari posisi terendah multi-tahun ke level tertinggi lebih dari satu pekan di tengah kekhawatiran varian baru virus korona yang sangat menular menyeret poundsterling dan euro.
Berita tentang virus tersebut juga menekan sentimen risiko, yang menyebabkan kejatuhan ekuitas Eropa dan indeks utama Wall Street.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melambung sekitar 24 persen sejauh tahun ini di tengah stimulus besar-besaran yang dikucurkan secara global.
Logam lainnya, perak melesat 1,5 persen menjadi 26,16 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 September di 27,38 dolar AS sebelumnya. Paladium anjlok 2,2 persen menjadi 2.309,77 dolar AS per ounce dan platinum merosot 2,3 persen menjadi 1.012,39 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Ada Virus Corona Jenis Baru, Negara Eropa Batalkan Penerbangan ke Inggris