Enesis Group Ingatkan untuk Tak Mengabaikan Bahaya DBD di Tengah Pandemi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 21 Desember 2020 | 15:36 WIB
Enesis Group Ingatkan untuk Tak Mengabaikan Bahaya DBD di Tengah Pandemi
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masa pandemi wabah virus corona belum juga berakhir, tetapi di tengah pandemi ini Indonesia harus waspada dengan wabah lainnya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD), apalagi musim hujan sudah mulai datang.

Sejak Januari 2020 hingga 17 Desember 2020 terdapat 98.109 kasus, Buleleng, Kota Bandung, Badung, Sikka dan Gianyar menjadi 5 Kabupaten/Kota kasus tertinggi di Indonesia.

Dilihat dari data di atas, pencegahan dan penanggulangan wabah virus corona dan wabah Demam Berdarah Dengue menjadi salah satu perhatian, khususnya di Provinsi Bali.

Enesis Group melalui Yayasan Enesis Indonesia memberikan bantuan untuk perlindungan dari virus COVID19 untuk dibagikan kepada masyarakat Provinsi Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

Baca Juga: Kasus DBD Hampir 96.000 di Tahun 2020, Terbanyak Ada di Bali

Penyerahan bantuan ini secara simbolis diberikan kepadaKepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, I Made Rentin oleh Ketua Yayasan Enesis Indonesia, Elkana Lewerissa dan Doddy Kurniawan, RSM Bali Nusra Enesis Group.

Selain menyerahkan bantuan, Yayasan Enesis Indonesia juga mengajak untuk ikut dalam uji ampuh nyamuk sebagai edukasi terkait pencegahan DBD melalui 3M Plus, Menutup, Menguras, Mendaur ulang dan Menggunakan lotion anti nyamuk.

“Melalui bantuan ini kami juga diingatkan bahwa ditengah berkonsentrasi penuh terhadap COVID-19, kita tidak boleh lengah terhadap potensi bencana lain yaitu DBD,” ujar I Made Rentin dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).

Elkana mengatakan, kita harus memperhatikan DBD yang biasanya kasusnya meningkat di akhir bulan seperti ini dan peran tiap sektor sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat Indonesia mencegah wabah DBD ditengah masa pandemi.

“Kita melihat bahwa 3 kabupaten di Bali masuk dalam 5 kota/kabupaten dengan kasus tertinggi, saat ini kita sudah sangat berjuang melawan COVID-19 tapi jangan sampai lupa akan DBD, maka kita mau memberikan bantuan tidak hanya untuk COVID-19 tapi juga untuk menekan angka DBD,” ujar Elkana.

Baca Juga: DBD Mengancam di Musim Hujan, Tahun 2020 Sudah 663 Orang Meninggal

Selain kepada Provinsi Bali, sebelumnya Yayasan Enesis Indonesia juga memberikan bantuan kepada RSUD Wangaya dan bantuan pencegahan COVID-19 dan DBD kepada Provinsi Jawa Barat.

Selain itu sejak awal pandemi Enesis Group telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dimulai dengan memberikan bantuan 144ribu hand sanitizer kepada warga Indonesia di Wuhan, Paket Kesehatan kepada BNPB, Vitamin C gratis kepada masyarakat yang terdampak COVID-19, 10.000 paket Kesehatan kepada public transport (Kereta, Trans Jakarta dan Bandara) dan 5.000 Vitamin kepada tenaga medis di Surabaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI