Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan menandatangani Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) pekan ini.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat perundingan perdagangan mengatakan, bahwa ini adalah kado terindah untuk masyarakat dan pelaku usaha Indonesia.
Pasalnya, melalui IK-CEPA, akses produk barang dan jasa Indonesia ke Korea Selatan akan makin mudah dan murah. Dengan begitu, diharapkan terjadi lonjakan ekspor Indonesia mulai tahun depan Ketika perjanjian ini sudah diratifikasi kedua belah pihak.
“Kita berharap utilisasi surat keterangan asal (SKA) sebagai implementasi IK-CEPA bisa melonjak sebagaimana perjanjian-perjanjian lain yang sudah kita selesaikan.” Kata Wamendag dalam keterangan persnya di Jakarta Minggu, (20/12/2020).
IK-CEPA sangat menguntungkan Indonesia dilihat dari komparasi pos tarif dari masing-masing negara. Secara keseluruhan, Korea akan mengeliminasi 95,54 persen pos tarif barang dan jasa dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia hanya mengeliminasi 92,06 persen pos tarif produk barang dan jasa dari Korea.
Selain itu, IK-CEPA juga memberikan preferensi tarif sebagai fasilitasi investasi dari Korea untuk membuka. Jumlahnya sebanyak 0,96 persen. Dilihat dari komposisi preferensi tarif tersebut, selain arus ekspor meningkat, ekonomi dalam negeri juga akan lebih bisa tumbuh dengan kemudahan investasi dari Korea di Indonesia.
Secara detail, IK-CEPA akan mengintegrasikan pasar yang besar di Korea dan Indonesia. IK-CEPA juga akan menjadi elemen penguat ekspor Indonesia di Kawasan Asia selain pola kerja sama lain seperti Regional Economic Partnership Agreement (RCEP) yang juga baru saja ditandatangani beberapa waktu yang lalu.
“Pasar Asia terus tumbuh dan akan menjadi contributor utama ekonomi dunia. Ini yang harus dimanfaatkan. Indonesia harus jadi pelaku penting dalam mata rantai produksi global serta mengambil peran yang besar dalam integrasi Asia.” Tambah Wamen yang dekat dengan kalangan muda itu.
Lebih lanut, Wamendag juga mengatakan bahwa penyelesaian IK-CEPA mempertegas kinerja Kementerian Perdagangan dan Kementerian/Lembaga lain dalam diplomasi ekonomi dan perdagangan luar negeri. Indonesia berkomitmen untuk mendukung terciptanya ekonomi yang terbuka, adil dan inklusif baik di level bilateral, regional maupun global. Hal ini diodorong oleh kemanfaatannya dalam membangkitkan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Baca Juga: Wamendag Sebut Kongsi Dagang dengan Korea Selatan Buka Peluang Investasi
“semua pilar ekonomi harus dioptimalkan guna mencapai kesejahteraan. Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin ingin optimalisasi ekspor yang selama ini mungkin belum maksimal. Kita ingin menggenjot ekspor yang selama ini baru memberi kontribusi sekitar 11 persen dari ekonomi nasional.” Kata Jerry.