Bio Farma Simpan Vaksin di Penyimpanan Khusus

Jum'at, 18 Desember 2020 | 09:30 WIB
Bio Farma Simpan Vaksin di Penyimpanan Khusus
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat tak perlu takut terkait kualitas vaksin Covid-19. Sebab, kualitas vaksin tetap akan terjaga dengan kualitas tempat penyimpanan yang dimiliki Indonesia.

Untuk diketahui, umumnya vaksin perlu tersimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, dan suhu ini harus terjaga dari pabrik sampai ke puskesmas.

Pakar Imunisasi, Elizabeth Jane Soepardi menjelaskan, darimanapun asal vaksinnya itu nanti, akan melalui pabrik vaksin di PT Bio Farma (Persero).

Bio Farma sudah mempunyai armada dan berpengalaman untuk menerima dan mendistribusikan vaksin.

Baca Juga: Beredar Kabar Vaksin Gratis Hanya untuk Peserta BPJS, HNW: Mana yang Benar?

"Jadi kita sudah punya depo-depo vaksin. Kemudian Provinsi sudah memiliki cold room, atau lemari penyimpanan khusus," ujar Elizabeth dalam webinar, yang ditulis, Jumat (18/12/2020).

Indonesia telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melaksanakan program vaksinasi.

Proses distribusi vaksin di Indonesia bisa dilakukan dari Aceh sampai Papua dan sudah menggunakan sistem cold chain yang baik, hingga ke pelosok negeri.

Lemari penyimpan berpendingin khusus yang ada di Provinsi, bisa menyimpan vaksin untuk jangka waktu 3-6 bulan dengan suhu terjaga di angka 2-8 derajat celcius.

Pengiriman ini kemudian dilakukan secara bertahap ke level Kabupaten/Kota hingga ke rumah sakit dan puskesmas. Saat keluar dari cold room, vaksin pun harus cepat dimasukkan ke kotak sementara yang dirancang khusus untuk menjaga temperaturnya dalam perjalanan.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona, Kapan Penderita Asma dan Diabetes Mulai Disuntik?

Lebih lanjut lagi, Elizabeth menuturkan, idealnya pemberian vaksin itu harus terjadwal, pada tanggal berapa, jam berapa, dan di mana lokasinya.

Baik petugas yang memberi pelayanan maupun masyarakat harus tahu, sehingga pada waktunya nanti pemberi pelayanan dan yang dilayani bertemu dengan teratur.

"Dengan menyusun jadwal jauh-jauh hari sebelumnya, diharapkan proses pelayanan berlangsung dengan lebih cepat. Maksimum satu orang hanya memerlukan 10 menit untuk dilayani dari pendaftaran hingga vaksinasi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI