Suara.com - Harga emas dunia melesat lebih dari 1 persen ke level tertingginya karena dolar AS bergerak lebih rendah di tengah harapan lebih banyak dana bantuan virus corona dan janji The Fed untuk menyalurkan uang tunai ke dalam perekonomian serta mempertahankan suku bunga tetap rendah.
Mengutip CNBC, Jumat (18/12/2020) harga emas di pasar spot melonjak 1,1 persen menjadi 1.885,37 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tingkat tertinggi satu bulan di 1.895,81 dolar AS per ounce pada awal sesi.
Sementara itu emas berjangka patokan Amerika Serikat ditutup melambung 1,7 persen menjadi 1.890,40 dolar AS per ounce.
Anggota parlemen berupaya menuntaskan RUU bantuan Covid-19 senilai 900 miliar dolar AS dengan tenggat waktu Jumat untuk mencegah government shutdown yang membayangi, mendongkrak harga emas dan mengirim dolar ke level terendah multi-tahun.
Baca Juga: Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 965.000 per Gram
Dengan suku bunga bertahan di tingkat nol, The Fed berjanji untuk terus memompa uang tunai ke pasar keuangan sampai pemulihan ekonomi Amerika cukup aman.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, meroket lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini di tengah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang digelontorkan secara global.
Meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi AS, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga melesat pekan lalu, karena melonjaknya infeksi Covid-19 mengganggu operasi bisnis.
Bank of England mempertahankan program stimulusnya tidak berubah ketika menunggu hasil pembicaraan kesepakatan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa.
Logam lainnya, perak melambung 2,6 persen menjadi 25,99 dolar AS per ounce. Platinum naik 0,8 persen menjadi 1.042,76 dolar AS per ounce dan paladium menguat 0,2 persen menjadi 2.331,39 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Terus Dapat Angin Segar dari Stimulus AS