Vaksin Mulai Disuntikan, Harga Minyak Dunia Melesat

Rabu, 16 Desember 2020 | 08:06 WIB
Vaksin Mulai Disuntikan, Harga Minyak Dunia Melesat
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia terus menguat karena investor fokus pada peluncuran vaksin Covid-19 di sejumlah negara dan mengabaikan pengetatan penguncian di Eropa dan prediksi pemulihan permintaan bahan bakar yang lebih lambat dari perkiraan.

Mengutip CNBC, Rabu (16/12/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 47 sen atau 0,9 persen menjadi 50,76 dolar AS per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak 1,3 persen atau 63 sen menjadi 47,62 dolar AS per barel.

Amerika Serikat mulai melakukan vaksinasi ketika jumlah kematian Covid-19 di negara itu melewati angka 300.000 jiwa. Inggris dan Kanada juga mulai melakukan penyuntikan.

Baca Juga: Stok Masih Berlimpah, Harga Minyak Dunia Hanya Naik Tipis

Produksi minyak mentah naik 3,2% (year-on-year) di China pada November, sebuah rekor. Itu membantu sentimen investor tentang kenaikan permintaan bahan bakar yang akan datang, kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

China menjadi salah satu negara yang sangat langka, karena permintaan minyak telah pulih sepenuhnya dari awal tahun ini.

"Banyak kalangan akan berasumsi bahwa lonjakan permintaan minyak sudah dekat," kata Flynn.

Namun, Badan Energi Internasional mengatakan bahwa dampak vaksin terhadap permintaan masih beberapa bulan lagi, sementara OPEC menyebutkan permintaan minyak akan naik lebih lambat dari ekspektasi.

Brent mencapai 51,06 dolar AS per barel pada 10 Desember, level tertinggi sejak Maret, didukung oleh persetujuan vaksin, bahkan saat tingkat infeksi melonjak di sebagian besar wilayah di seluruh dunia.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Merosot Lagi Imbas Meningkatnya Kasus Corona

London meningkatkan aturan pandemi yang mewajibkan bar dan restoran ditutup, Italia sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat selama Natal, dan Jerman kemungkinan akan dilockdown hingga awal 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI