Suara.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra menyebut kemungkinan kebijakan stimulus peniadaan Passenger Service Charge atau PSC bakal dilanjutkan.
Ia menjelaskan, Kementerian Perhubungan telah memberikan sinyal untuk melanjutkan kebijakan yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Untuk diketahui, dengan kebijakan ini penumpang tak perlu membayar PSC yang masuk dalam perhitungan tiket. Sehingga, membuat tiket pesawat menjadi murah karena PSC dibayarkan oleh pemerintah.
"Seperti yang diinfokan Kemenhub sebelumnya, Kemenhub punya niat melanjutkan itu karena melihat dampak positifnya hingga tahun depan," kata Irfan dalam public ekspose secara virtual, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga: Penerbangan Haji 2020 Batal, Dirut: Ini Pukulan Cukup Besar Buat Garuda
Dalam hal ini, Irfan kini tengah berkoordinasi dengan maskapai terkait dengan wacana perpanjangan kebijakan tersebut.
Menurut Irfan, kebijakan ini memberikan dampak yang besar terhadap maskapai. Sebab, kebijakan itu membuat jumlah penumpang berangsur mengalami kenaikan.
"Namun demikian peningkatan jumlah penumpang didapatkan dari banyak inisiatif, salah satunya stimulus PSC ini," ujar dia.
Dalam hal ini, Mantan Direktur Utama PT INTI (Persero) ini terus memantau perkembangan terkait kemungkinan tersebut dan akan menginformasikan kepada penumpang jika memang kebijakan dilanjutkan tahun depan.
"Kami akan memberikan informasi ke publik bahwa stimulus ini akan dilanjutkan sampai kapan dan untuk bandara mana saja, karena ini kan hanya untuk 13 bandara," pungkas Irfan.
Baca Juga: Mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Divonis 8 Tahun Penjara