Suara.com - Produk industri kreatif, khususnya fashion dan aksesoris Indonesia yang kian kompetitif, memiliki potensi pasar cerah dan menjadi unggulan untuk mendulang devisa. Berkat kreativitas dan inovasi dari pelaku ekonomi kreatif, karya fashion dan aksesoris Indonesia saat ini memiliki kualitas yang bersaing dengan standar internasional serta memiliki keragaman ide, desain, bahan material, hingga kekhasan (local wisdom) yang diusung oleh produk itu sendiri.
Hal ini tidak terlepas dari berbagai program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang telah dilakukan oleh BRI untuk meningkatkan daya saing produk.
Bukti nyata kreativitas dan inovasi, serta keuletan anak-anak bangsa dalam menghadirkan karya fashion dan aksesoris ditandai dengan semakin banyaknya brand-brand fashion dan aksesoris yang muncul. Selain memacu penetrasi di pasar domestik, tak sedikit dari mereka yang mengincar peluang ekspor ke mancanegara.
Antusiasme brand fashion dan aksesoris untuk merambah pasar ekspor di antaranya Brodo (sepatu), Exodos57 (sneaker), The Kilisuci (fashion berbahan dasar kearifan lokal), Selimut Kaki (kerajinan tangan kaos kaki), dan Otrahum (jaket). Selain itu juga ada produk dari Pyo Jewelery, Rupadana Silver, Janedan (tas), dan Rubysh (eco-fashion).
Baca Juga: BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2020 Catat Peningkatan Transaksi Ekspor
Sebutlah Brodo, lahir sebagai brand sepatu asli Indonesia, produk yang ditawarkannya memiliki gaya, kualitas yang tinggi dan harga terjangkau. Brodo menggunakan bahan-bahan lokal untuk keseluruhan produknya.
Sementara itu, desain yang menonjol dan menarik perhatian dengan memadupadankan kanvas, kulit dan tenun Yogyakarta, telah membawa brand asal Bandung yakni Exodos57, semakin dikenal di Tanah Air. Kreativitas dalam mengeksplorasi sepatu dengan potongan sneaker telah membawa Gally Rangga meraih kesuksesan dengan brand tersebut.
Kreativitas dan semangat mengusung kearifan lokal juga ditemui pada produk fashion unik asal Yogyakarta, The Kilisuci. Inin Shilviana Nurul, pendiri The Kilisuci berupaya menjaga warisan dan melestarikan tradisi melalui merek yang didirikan sejak 2010. Produk fashion yang dihasilkan, yakni pakaian pengantin, jas, kemeja dan beragam atasan, yang memadukan bahan dasar prodo dan surjan, dua jenis kain tradisional di Tanah Jawa.
“Kami berharap pandemi segera selesai. Dengan ikut pameran BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur ini optimistis dapat mengembangkan pangsa pasar di luar negeri,” ujar Inin, yang menjadi debitur BRI sejak 2014.
Sebelum pandemi, produk The Kilisuci pernah merambah hingga pasar China dan Aljazair. Tahun ini, rencana ekspansi The Kilisuci ke Afrika dan ikut pameran Nigeria menjadi tertunda akibat wabah Covid-19,” ujar Inin.
Di lain sisi, kejelian dalam membaca tren pasar dan adaptasi terhadap perubahan telah membawa Asrul Tsani, mengembangkan brand Otrahum. Produk yang diproduksinya berupa aneka jaket (jaket touring, jaket bomber dan lainnya), kaos hingga merchandise. Dalam usahanya, Asrul menggunakan bendera CV Ayung Sportindo dan kini mengincar ekspansi pasar ekspor.
Baca Juga: Dirut BRI Sunarso Sabet Prestasi The Best CEO in Banking Transformation
“Saya harap bisa terkoneksi dengan buyer dan membuka peluang untuk promosi lagi, meraih pasar ekspor,” ungkap Asrul, ketika ditanya harapannya mengikuti pameran industri kreatif besutan BRI.
Pandemi menjadi tantangan sekaligus pemicu bagi pelaku industri kreatif untuk berbenah dan tetap kreatif menghasilkan karya yang unggul untuk memenuhi standar internasional.
“Meski pandemi, kami tetap bekerja memproduksi stok sambil menjajaki pasar ekspor,” jelas I Chandra Putu Ariguna, pemilik Rupadana Silver asal Gianyar.
Rupadana Silver menawarkan aneka aksesoris, termasuk pulpen perak dengan desain cantik khas ukiran perak dari tangan-tangan perajin andal di Celuk, Bali.
Berbagai macam produk fashion dan aksesoris tersebut dapat dilihat secara virtual pada pameran yang dilakukan secara hybrid mulai 1-15 Desember 2020 melalui www.brilianpreneur.com .
Berbagai produk yang dihasilkan para pelaku UMKM tersebut perlu terus didorong dan didukung untuk berkembang dan memasuki pasar global. Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, BRI terus fokus mengedukasi, mendampingi dan memberdayakan UMKM agar naik kelas dan go international.
“Dari setiap tahapan produk yang disiapkan oleh BRI cukup banyak. Dari sisi payment sendiri, BRI sudah terkoneksi dengan semua pelaku payment dan (kini) eranya open banking. Sekarang yang penting adalah edukasi terhadap UMKM,” ujar Handayani dalam talkshow BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, bertajuk ”Pentingnya Ekosistem Payment untuk Berjualan”, Minggu (13/12/2020).
Fashion dan aksesoris kecantikan menjadi dua kategori produk yang dipamerkan dalam BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2020, selain dekorasi rumah & kerajinan, makanan dan minuman. Transaksi BRI BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur tercatat meningkat signifikan melampaui angka pembelian di event yang sama tahun lalu, dari Rp 1,1 miliar menjadi Rp 3,1 miliar di tahun ini.
Pameran ini telah berhasil memfasilitasi kontrak pembelian barang UMKM senilai total 59 juta dolar AS, melibatkan 99 calon pembeli yang berasal dari 24 negara dari Amerika Serikat, Timur Tengah, Jepang, dan Australia.