Sri Mulyani Klaim Bansos Selamatkan RI dari Masyarakat Miskin Baru

Senin, 14 Desember 2020 | 15:42 WIB
Sri Mulyani Klaim Bansos Selamatkan RI dari Masyarakat Miskin Baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim anggaran bantuan sosial atau bansos yang telah digelontorkan pemerintah telah membawa dampak positif terhadap perekonomian negara.

"Anggaran bantuan sosial meningkat sangat besar tahun 2020 ini ditujukan untuk menjaga dan melindungi daya beli utamanya masyarakat pada 40 persen terbawah dan ini sudah cukup memberikan beberapa hasil yang cukup baik," kata Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Senin (14/12/2020).

Tak hanya itu kata dia, program bansos ini ternyata juga menyelamatkan negara dari meningkatnya orang miskin baru akibat pandemi Covid-19.

"Kita fokuskan agar bantuan sosial betul-betul bisa diterima masyarakat dan bisa mengurangi kemungkinan terjadinya orang miskin baru," ucapnya.

Baca Juga: Anggaran Bansos Tahun Depan Disunat Pemerintah, Gara-gara Kasus Mensos?

Dari data yang ia miliki bahwa program perlindungan sosial, dimana salah satunya bansos telah menyelamatkan setidaknya 3,4 juta orang dari jurang kemiskinan baru.

"Kita lihat dari berbagai survei yang kita sudah dapatkan untuk mengevaluasi berbagai anggaran atau program pemerintah di bidang perlindungan sosial, kita melihat bahwa belanja pemulihan ekonomi nasional telah menyelamatkan 3,4 juta penduduk dari jurang kemiskinan baru," paparnya.

Untuk lebih mengefektivitaskan program bansos ini pada tahun depan, Sri Mulyani bakal melakukan perombakkan atau mereformasi sistem perlindungan sosial hal ini dilakukan untuk mempercepat penurunan kemiskinan akibat pandemi virus corona, sekaligus menghindari celah korupsi.

"Kelompok penerima yang dalam hal ini sangat rentan dan menjadi fokus dari program-program tersebut merupakan sesuatu yang baik dan harus terus ditingkatkan efektifitasnya kita akan memperbaiki pendataan sehingga inklusi dan eklusi eror bisa diminimalkan dan tentu kita berharap pelaksanaannya akan dilaksanakan secara bersih dari korupsi dan dari moral hazard," pungkasnya.

Baca Juga: Diduga Disunat per Paket Rp 100 Ribu, KPK Usut Vendor Penyalur Bansos Covid

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI