Suara.com - Kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) masih belum gemilang hingga akhir tahun ini. Tercatat, beberapa angka masih menunjukkan minus.
Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya, Farid Nasution mengungkapkan, hingga 30 November dengan berbagai langkah yang salah membuat liabilitas perseroan mencapai Rp54,4 triliun.
Sedangkan, aset perseroan pada periode yang sama tercatat cuma Rp15,8 triliun.
"Laporan keuangan ini unaudited per 30 November 2020. Berangkat dari kondisi ini ekuitas Jiwasraya berada di posisi negatif (minus) Rp38,6 triliun, di mana utang jatuh tempo per 30 November telah mencapai Rp19,3 triliun," ujar Farid dalan konferensi per secara virtual, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: Polis Dibayar Mulai Juli 2021, Begini Skenario Penyelematan Jiwasraya
Namun demikian, Farid menuturkan, pemerintah selaku pemegang saham berusaha menyelamatkan kondisi keuangan perseroan.
Ia melanjutkan beberapa strategi sudah disepakati, diantaranya, melalui persetujuan atas usulan Penyertaan Modal Negara/PMN senilai Rp22 triliun kepada IFG untuk mendirikan IFG life untuk menyelamatkan Jiwasraya.
"Ditambah dengan pendanaan IFG senilai Rp4,7 triliun yang berasal dari dividen anak usaha IFG," ucap dia.
Akan tetapi, Farid menyadari, nilai penyelematan tersebut belum cukup untuk membalikkan kondisi keuangan perseroan menjadi sehat.
"Oleh karena itu, kami selaku tim percepatan restrukturisasi Jiwasraya akan menjelaskan tahapan-tahapan program restrukturisasi Jiwasraya," pungkas dia.
Baca Juga: Kasus Korupsi Jiwasraya, Joko Hartono Tirto Divonis Seumur Hidup