Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia hingga kini membuat keadaan ekonomi jadi babak belur. Keterbatasan aktivitas sosial menjadi penyebabnya.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengatakan, salah satu penyebab ekonomi merosot di tengah pandemi, karena masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah.
"Semua aktivitas ekonomi secara global memang membutuhkan kontak fisik dan pada saat ini orang-orang masih takut untuk keluar dan tidak melakukan kontak fisik. Inilah yang pada akhirnya mempengaruhi ekonomi secara global," kata Budi dalam acara US-Indonesia Investment Summit secara virtual, Jumat (11/12/2020).
Maka dari itu kata dia, pemerintah saat ini sedang memperbaiki akar masalah yang ada, yakni pandemi itu sendiri. Menurut dia mustahil ekonomi dapat bergerak jika pandemi corona tetap ada.
Baca Juga: Sri Mulyani ke Pejabat Kemenkeu: Korupsi itu Menular seperti Covid-19
"Kalau kita tidak memperbaiki sektor kesehatan, seberapa banyak apapun uang yang kita habiskan tidak akan bisa memecahkan masalah," ucapnya.
Sehingga kata dia dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sebetulnya sudah sangat membantu pemerintah dalam mengurangi penularan Covid-19 itu sendiri.
"Inilah saatnya buat para pembuat kebijakan kesehatan untuk mengambil peran melakukan pemulihan," katanya.
"Jadi ini bukan soal vaksin, tapi keseluruhan yang ada. Dan satu-satunya contoh yang sudah pulih adalah China, mereka bahkan belum vaksinasi orang-orangnya. Tapi mereka memiliki sistem yang bagus untuk tracing, diagnosis, isolation dan ini adalah strategi pertama yang diangkat oleh WHO di masa-masa sebelumnya," pungkasnya.
Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Ini Pesan Sri Mulyani ke Anak Buahnya