Strategi Diwe Novara Bawa Jasindo Keluar dari Himpitan Pandemi

Iwan Supriyatna
Strategi Diwe Novara Bawa Jasindo Keluar dari Himpitan Pandemi
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara.

Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara mengatakan, pandemi covid-19 telah membawa perubahan yang cukup substansial terhadap ekonomi.

Suara.com - Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Diwe Novara mengatakan, pandemi covid-19 telah membawa perubahan yang cukup substansial terhadap ekonomi, terhadap cara beraktivitas dan bertransaksi, termasuk perubahan prioritas-prioritas dan keputusan-keputusan ekonomi.

Ini terjadi pada semua pelaku ekonomi, baik household (rumah tangga), perusahaan/bisnis maupun pemerintah.

“Perubahan ini tentu membawa peluang sekaligus ancaman bagi dunia usaha. Artinya sepanjang kita jeli membaca situasi dan cepat dalam beradaptasi dengan tatanan baru ini, tentu akan semakin banyak peluang yang bisa kita tangkap, bahkan lebih banyak dari sebelum pandemi. Sekaligus, meminimalisir dampak negatif dari ancaman-ancaman tersebut,” kata Diwe, Kamis (10/12/2020).

Diwe mengaku, pihaknya melakukan perubahan yang cukup drastis terhadap strategi perusahaan di saat pandemi. Dari yang semula lebih pada growth strategy menjadi defensive strategy.

Baca Juga: Laba Jasindo Naik 549 Persen, Capai Rp70 Miliar

“Yang penting kita lindungi dulu akun-akun perpanjangan. Kemudian, fokus pada COB-COB yang tetap tumbuh dengan margin yang baik, di antaranya: Marine Hull, Property, Suretyship,” katanya.

Asuransi Jasindo pun mengetatkan kebijakan underwriting menjadi lebih prudent serta memastikan cashflow sehat dengan pengelolaan piutang yang lebih ketat.

Di balik pandemi itu, tahun 2020 juga menjadi tahun bersejarah bagi Asuransi Jasindo karena berdirinya Holding Indonesia Financial Group (IFG) dengan induk holding PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.

“Disitu ada Asuransi Jasindo, Askrindo, Jamkrindo dan Bahana Group. Di awal pembentukan, memang sinergi antar-anggota holding akan diperkuat dan itu kita mulai terjemahkan bentuk-bentuk kerjasamanya untuk mengisi bisnis,” ujarnya.

Bagian dari defensive strategy selanjutnya adalah meluncurkan program Cost Leadership yang prinsipnya fokus pada efisiensi biaya dan restrukturisasi bisnis yang paling terdampak Covid-19.

Baca Juga: Asuransi Jasindo Berkontribusi dalam Sobat Aksi Ramadan 2025

Strategi ketiga adalah conservative investment dengan fokus pada investasi yang likuid dan instrumen yang berisiko rendah.