Krisis Ekonomi saat Ini Akan Selesai Jika Kesehatan Pulih

Rabu, 09 Desember 2020 | 12:21 WIB
Krisis Ekonomi saat Ini Akan Selesai Jika Kesehatan Pulih
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menilai krisis ekonomi yang terjadi saat ini sangatlah berbeda dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998.

Menurut dia pada tahun 1998, krisis terjadi akibat pergolakan politik dan merembet ke sektor ekonomi, sementara pada tahun ini krisis terjadi akibat kesehatan sosial yang berdampak pada ekonomi.

"Jadi sangat terbalik sekali, kalau 98 itu krisis terjadi akibat pergolakkan politik di kawasan Asia yang kemudian terjadi krisis ekonomi, kalau sekarang kesehatan sosial yang berujung berdampak pada ekonomi," kata Jusuf Kalla dalam acara seminar internasional yang diselenggarakan Indef secara virtual, Rabu (9/12/2020).

Untuk menyelesaikan krisis itu sebetulnya sangat sederhana kata JK, menurutnya setiap krisis yang terjadi ada sebab akibatnya.

"Jadi kalau mau menyelesaikan krisis saat ini lihat dulu sebabnya, selesaikan dulu sebabnya, yakni kesehatan, barulah setelah itu ekonomi perlahan mulai pulih," papar JK.

Lebih lanjut JK menjelaskan kenapa krisis kesehatan yang terjadi saat ini menimbulkan krisis ekonomi, dia bilang karena krisis kesehatan ini mengurangi daya beli masyarakat.

"Karena intinya daya beli berkurang kalau daya beli berkurang konsumsi berkurang. Pabrik mengurangi produksi, industri mengurangi produksinya karena berkurangnya daya beli," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2020 sebesar 3,49 persen, itu artinya perekonomian Indonesia resmi menyandang status resesi akibat pada triwulan sebelumnya juga minus sebesar 5,32 persen.

"Ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen," ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pemboikotan Produk Bikin Perancis Krisis Ekonomi?

Kecuk mengungkapkan dari segi angka, pertumbuhan yang minus ini telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya karena masih tumbuh 5,05 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI