Suara.com - Dalam rangka menunjang pertumbuhan ekosistem digital dalam keuangan dan perbankan, BRI Agro menandatangani nota kesepahaman dengan salah satu perusahaan teknologi keuangan yang sedang berkembang di Indonesia, yaitu PayFazz, yang merupakan bagian dari Fazz Financial Group.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Ebeneser Girsang, Direktur Utama BRI Agro dan Hendra Kwik, Co-Founder dari Fazz Financial Group, disaksikan oleh Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Sigit Murtiyoso, Direktur Bisnis BRI Agro dan Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures, Selasa (8/12/2020). Penandatanganan ini juga dihadiri oleh Kaspar Situmorang, Executive Vice President Digital Banking Development & Operation Bank BRI.
BRI Agro sebagai anak perusahaan yang ditunjuk sebagai digital attacker oleh Bank BRI, terus berupaya melakukan transformasi digital untuk dapat memperluas pasar di segmen digital. Upaya tersebut dilakukan melalui partnership atau kolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi keuangan dan peer-to-peer lending, salah satunya Fazz Financial Group.
“Partnership kami dengan Fazz Financial Group adalah langkah kami untuk masuk ke ekosistem digital, dan diharapkan dapat meningkatkan akuisisi nasabah bank dari kerjasama ini. Berbeda dengan kerja sama yang sebelumnya telah kami inisiasi, kerjasama ini menggunakan pendekatan teknologi dengan sharing resources,” ungkap Ebeneser.
Baca Juga: BRI Prioritaskan Alokasi Sumber Daya untuk Bangun Desa Jadi Sentra Produksi
Keduanya akan menjajaki potensi integrasi berbagai produk dan layanan digital BRI Agro, seperti Virtual Account, Payment Point Online Bank (PPOB), Cashflow Loan melalui layanan yang disediakan Fazz Financial Group, beberapa di antaranya adalah PAYFAZZ Agen, dan POST. (aplikasi kasir).
“Hingga saat ini, Payfazz telah melayani lebih dari 10 juta pengguna aktif setiap bulannya dan memiliki lebih dari 250 ribu agen tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Hendra.
Fazz Financial Group melalui Payfaz dan anak perusahaan lainnya, mengembangkan aplikasi layanan keuangan berbasis keagenan yang menyediakan solusi pembayaran sehari-hari bagi mereka yang belum memiliki rekening bank/unbanked.
Sasaran utama dari Payfazz meliputi Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM), toko-toko kecil, atau warung yang tersebar hingga ke rural area.
“BRI Agro dan Payfazz memiliki kesamaan target market, sehingga kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi kami untuk membuka peluang bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru. Kami juga akan memberikan dukungan layanan perbankan bagi Fazz Financial Group untuk melengkapi produk-produk keuangannya,” jelas Ebeneser.
Baca Juga: Asep Supriyatna Sasar Pasar Global Lewat BRI UMKM Export
Payfazz berdiri sejak tahun 2016 dan merupakan perusahaan rintisan teknologi finansial yang didirikan oleh 3 orang, yakni Hendra Kwik, Jefriyanto, dan Ricky Winata. Pada 2019, Payfazz telah diakui sebagai Top 100 Companies oleh Y Combinator sebagai perusahaan dengan kinerja bisnis yang positif, sejajar dengan perusahaan rintisan kelas dunia lainnya seperti Dropbox dan Airbnb.
“Kami berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan layanan kami kepada seluruh masyarakat dan pelaku UMKM dan memberikan banyak kemudahan dalam mengembangkan usahanya serta memperluas inklusi keuangan di Indonesia,” tambah Hendra.
BRI Agro juga berharap, dapat meningkatkan layanan dan menyediakan produk digitalnya bersama Fazz Financial Group untuk terus memperluas inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat.
“Kolaborasi ini merupakan wujud nyata transformasi digital dan dukungan BRI Agro sebagai institusi perbankan terhadap ekosistem digital, untuk terus mendukung pelaku UMKM di Indonesia,” tutup Ebeneser.