Bio Farma Ingatkan Vaksin yang Telah Tiba Prioritas untuk Nakes

Selasa, 08 Desember 2020 | 14:25 WIB
Bio Farma Ingatkan Vaksin yang Telah Tiba Prioritas untuk Nakes
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bio Farma (Persero) telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac siap pakai. Setelah, itu vaksin akan diberikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diuji kembali.

Direktur Utama Bio Farma, Honestu Basyir merinci, pihaknya telah menerima 1.200.568 vial vaksin Covid-19 asal China itu.

"Di mana 568 vial akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan bersama Bio Farma dan BPOM," ujar Honesti dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (8/12/2020).

Menurut Honesti, untuk tahap awal vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (Nakes).

Baca Juga: Vaksin Asal China Akan Datang Lagi Sebanyak 1,8 Juta Dosis

Hal ini, jelasnya, untuk memberikan perlindungan ke tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.

"Tentunya pemberian ini akan diberikan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM," ucap dia.

Sebelumnya, Honesti mengatakan, perseroan telah memesan vaksin sebanyak 3 juta dosis pada tahap awal.

Ia melanjutkan, dengan telah datangnya 1,2 juta dosis, maka pihaknya akan menerima lagi vaksin asal China tersebut sebanyak 1,8 juta dosis.

"Sisa 3 juta vaksin jadi itu atau 1,8 juta dosis akan datang di akhir Desember 2020 atau Awal Januari 2021 paling telat," katanya.

Baca Juga: Uji Klinis Tunjukkan Hasil Berbeda, Vaksin AstraZeneca Tak Jadi Dipakai AS?

Selain itu, tutur Honesti, pihaknya juga telah memesan vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 45 juta dosis yang mana akan dikirim secara bertahap.

"Setelah kedatangan vaksin perdana ini, selanjutnya berturut-turut akan kami akan datangkan 15 juta dosis dalam bentuk bahn baku atau bulk. Masih di Januari 2021 akan tiba kembali dalam bentuk bulk atau bahan baku sebanyak 30 juta dosis," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI