Sri Mulyani Pusing Melihat Lesunya Permintaan Kredit

Selasa, 08 Desember 2020 | 14:13 WIB
Sri Mulyani Pusing Melihat Lesunya Permintaan Kredit
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. [ANTARA FOTO/Wahyu Putro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak pusing dengan anomali permintaan kredit, pasalnya dirinya khawatir dengan permintaan kredit yang makin hari makin loyo saja.

Kata dia, tidak adanya permintaan kredit dari pihak swasta tentu berdampak buruk bagi kondisi perekonomian.

"Saat ini pertumbuhan kredit hampir di level nol persen atau bahkan negatif. Pertumbuhan kredit yang sangat lemah tidak mungkin meningkatkan ekonomi kita," keluh Sri Mulyani dalam acara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) secara virtual, Selasa (8/12/2020).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, turunnya permintaan kredit menjadi perhatian pemerintah saat ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Bisa Pingsan Jika Pengusaha Tak Bergerak

Meksipun bauran kebijakan fiskal dan moneter telah dilakukan dengan cara menginjeksi dana pada sektor perbankan serta pemberian fasilitas penjaminan kredit, ternyata permintaan kredit masih rendah.

"Resiko kredit saat ini sangat tinggi, dengan kondisi ini tidak mungkin sektor keuangan menyalurkan kreditnya. Makanya kita dengan KSSK, OJK, Bank Indonesia ataupun dengan LPS mencoba memformulasikan bagaimana kita bisa mendorong siuman dan pemulihan ekonomi kita," katanya.

Upaya untuk memulihkan permintaan kredit perbankan, lanjut dia berkaitan erat dengan upaya untuk memulihkan permintaan riil konsumsi di masyarakat.

Usaha untuk memulihkan kembali permintaan riil menurutnya dilakukan pemerintah melalui berbagai skema yang ada pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dalam situasi yang masih dipenuhi ketidakpastian karena pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dirinya menegaskan bahwa komunikasi kepada semua pihak menjadi hal yang sangat penting.

Baca Juga: Impor Bahan Baku Curah Pembuatan Vaksin Covid-19 Bebas Pajak

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh melambat pada September 2020.

Dari data tersebut pertumbuhan kredit pada September 2020 tercatat sebesar -0,4 persen yoy, berbalik arah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,6 persen yoy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI