Di situasi sulit akibat pandemi, Inin mengaku mendapat keringanan berupa relaksasi pembayaran pinjaman dari BRI. Berkat adanya kebijakan relaksasi, The Kilisuci yang telah menjadi debitur BRI sejak 2014 berkesempatan mendapat keringanan berupa penundaan pembayaran cicilan untuk fasilitas pinjamannya.
Berharap pandemi segera selesai, The Kilisuci optimis untuk kembali membidik pangsa pasar di luar negeri dengan mengikuti pameran BRI UMKM Expo[rt] Brilianpreneur 2020 yang diadakan pada 1 - 15 Desember ini, dengan puncak acara yang akan berlangsung pada 10 - 13 Desember 2020.
Pameran ini menjadi kontribusi BRI untuk mengusung UMKM Indonesia di pentas dunia.
Pada tahun-tahun sebelumnya, produk The Kilisuci pernah merambah hingga pasar China dan Aljazair. Tahun 2020 juga seharusnya menjadi momentum bagi The Kilisuci untuk mengembangkan sayap hingga ke daratan Afrika dan ikut pameran di Nigeria, namun karena pandemi, seluruh rencana itu terpaksa ditunda.
Inin menyadari, pandemi justru menjadi tantangan sekaligus pemicu usaha untuk tetap kreatif. Di saat lini fesyen yangbertopang pada busana berbahan dasar kain prodo dan surjantergerus, Inin justru menggenjot lini aksesoris yang berasal dari limbah atau sisaan bahan kain utama. Sebut saja topi, kalung, hingga gantungan kunci.
Bahkan tren penerapan protokol kesehatan pun dilihat sebagai peluang untuk memasarkan produk baru yakni masker. Tidak cukup sampai di masker, Inin juga menggarap peluang baru dengan memproduksi pakaian-pakaian khusus kesehatan.
"Ini yang masih ada pesanan hingga kini dan menggerakkan produksi kami. Ditambah aksesoris. Kalau yang [busana berbahan dasar] prodo dan surjan untuk sementara ya praktis berhenti. Kami berharap pandemi segera selesai dan situasi jadi lebih baik," tutupnya.