“Pejabat publik apakah menteri, gubernur, bupati Walikota, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat. Bukan masyarakat yang melayani kita. Jadi kita berjuang untuk masyarakat,” katanya.
Rp 27,5 Miliar Bansos untuk Malang
Kemensos telah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) melalui PT Pos Indonesia untuk Kabupaten Malang sebesar Rp 27,5 milliar (97 persen). Penyaluran di BST di Kabupaten Malang menjangkau 94.679 KPM dan sampai pada tahap ke-8.
Untuk Jawa Timur, PT Pos menyalurkan bantuan untuk 1.297.091 KPM dengan total sebesar Rp 375.873.900.000 (96,8 persen). Penyaluran BST secara simbolik dilakukan di Kantor Pos Kepanjen, Kabupaten Malang oleh Direktur PFM Wilayah III, A.M. Asnandar.
Asnadar menyatakan, bantuan dari pemerintah merupakan bentuk negara hadir di saat masyarakat mengalami kesulitan.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban bapak-ibu. Gunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak,” katanya.
Mensos mengingatkan, menyalurkan bansos bukan pekerjaan mudah. Setelah Kemensos mengalokasikan kuota bantuan, ternyata daerah tidak bisa menyerap. Bantuan akan terserap dan tersalurkan jika tepat kepala daerah proaktif berkomunikasi dengan Kemensos.
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Juliari dan rombongan mengunjungi kalangan masyarakat di Pemalang, Purbalingga dan Purwokerto. Salah satu agenda Mensos adalah menyaksikan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Mensos juga bertemu dan memberikan arahan kepada para pendamping PKH.
BST Kurangi Beban Hidup ART
Ny Agus Sumartini masih harus membanting tulang di usianya yang ke 51 tahun. Perempuan satu anak ini menjadi asisten rumah tangga (ART) paruh waktu di rumah tetangganya, di Desa Cempoko Mulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang
Sumartini mendapat upah Rp 15.000 per hari dari pekerjaannya. Ia melakukan cuci pakaian, setrika pakaian, cuci piring, mengepel, dan mengasuh anak.
Baca Juga: Pejabat Kemensos Kena OTT KPK, Diduga Terkait Bansos Pandemi Covid-19
“ Kulo angsal Rp 15.000. Lha niku kerjone ngantos jam kalih welas dalu margi kedah momong lare alit_ (Saya dapat upah Rp 15.000/hari. Kerjanya sampai jam 24, karena harus mengasuh anak),” katanya saat ditemui di Kantor Pos Kepanjen, Kabupaten Malang.