"Ekspornya juga masih di peringkat ke-13 dunia. Inilah fakta-fakta yang harus saya sampaikan," tutur Jokowi.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengingatkan semua pihak agar tidak pesimis melihat ketertinggalan Indonesia di bidang ekspor.
Menurut dia, tak ada jalan selain melakukan langkah-langkah perbaikan, langkah-langkah pembenahan.
Karena itu diperlukan reformasi besar-besaran pada ekosistem berusaha bagi eksportir Indonesia.
"Satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor kita cermati, kita carikan solusinya. Regulasi yang rumit, Saya sudah sampaikan bolak-balik segera kita sederhanakan. Prosedur birokrasi yang menghambat juga saya sampaikan berkali-kali segera dipangkas," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyebut salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor.
Kata dia, bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan kita.
"Memang di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini, berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun," tutur Jokowi.
Jokowi juga meminta semua pihak tak boleh menyerah dan harus melihat lebih jeli dan melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi.
Baca Juga: Ngaku Siap Diperiksa KPK Kasus Edhy Prabowo, Adik Prabowo: Tak Masalah
"Potensi kita masih sangat besar dari sisi keragaman produk komoditi, dari sisi kreativitas dan kualitas, dari sisi volume dan tujuan negara ekspor. Kuncinya proaktif dan jangan pasif," katanya.