Jokowi Kritik RI Masih Tertinggal Baca Peluang Ekspor

Jum'at, 04 Desember 2020 | 17:17 WIB
Jokowi Kritik RI Masih Tertinggal Baca Peluang Ekspor
Presiden NKRI Joko Widodo dalam Google4ID 2020 [Google4ID 2020].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengaku senang melihat laporan ekspor Indonesia periode Januari sampai Oktober 2020 mengalami surplus sebesar 17,07 miliar dolar AS.

Kendati demikian, mantan Wali Kota Solo meminta semua pihak tak boleh puas dengan capaian tersebut. Pasalnya kata Jokowi, potensi pasar ekspor masih banyak yang belum tergarap

Ia menyebut Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain melihat peluang ekspor.

"Kita juga masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dalam menangkap peluang ekspor," ujar Jokowi saat melepas secara virtual ekspor produk Indonesia dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Ngaku Siap Diperiksa KPK Kasus Edhy Prabowo, Adik Prabowo: Tak Masalah

Jokowi mencontohkan dalam ekspor kopi di Tahun 2019, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar nomor 4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

Namun kata Jokowi , Indonesia tercatat sebagai eksportir terbesar kopi yang ke-8 di dunia, kalah dengan Brazil, Swiss, Jerman, Kolombia, bahkan oleh Vietnam.

"Jadi potret kita kinerja ekspor kopi Indonesia masih tertinggal dengan Vietnam yang pada 2019 mencapai 2,22 miliar dolar AS sedangkan kinerja ekspor kopi Indonesia tahun 2019 berada di angka 883, 12 juta dolar AS," kata Jokowi.

Kemudian Jokowi menyebut bahwa komoditi ekspor Indonesia juga masih tertinggal.

Indonesia kata Jokowi menjadi produsen garmen terbesar kedelapan dunia. Namun kenyataannya, Indonesia menjadi eksportir garmen yang ke 22 terbesar dunia.

Baca Juga: Dikaitkan Kasus 'Lobster' saat Putrinya Maju Pilkada, Hashim: Saya Dizalimi

Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi produsen kayu ringan terbesar di dunia, termasuk jenis kayu sengon dan jabon. Tetapi menjadi eksportir home decor ke-19 terbesar di dun
Bahkan Indonesia kalah dengan Vietnam dan kita hanya di peringkat ke-21 terbesar dunia dalam ekspor produk furniture.

"Ekspornya juga masih di peringkat ke-13 dunia. Inilah fakta-fakta yang harus saya sampaikan," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Kepala Negara mengingatkan semua pihak agar tidak pesimis melihat ketertinggalan Indonesia di bidang ekspor.

Menurut dia, tak ada jalan selain melakukan langkah-langkah perbaikan, langkah-langkah pembenahan.

Karena itu diperlukan reformasi besar-besaran pada ekosistem berusaha bagi eksportir Indonesia.

"Satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor kita cermati, kita carikan solusinya. Regulasi yang rumit, Saya sudah sampaikan bolak-balik segera kita sederhanakan. Prosedur birokrasi yang menghambat juga saya sampaikan berkali-kali segera dipangkas," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyebut salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor.

Kata dia, bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan kita.

"Memang di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini, berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun," tutur Jokowi.

Jokowi juga meminta semua pihak tak boleh menyerah dan harus melihat lebih jeli dan melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi.

"Potensi kita masih sangat besar dari sisi keragaman produk komoditi, dari sisi kreativitas dan kualitas, dari sisi volume dan tujuan negara ekspor. Kuncinya proaktif dan jangan pasif," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI