Suara.com - Sebagai wujud BUMN untuk Indonesia, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics terus melakukan inovasi dalam bisnisnya.
Memiliki visi untuk membantu UMKM bangkit dari pandemi covid-19, BGR Logisitcs bersinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hadirkan fitur baru pada aplikasi Warung Pangan.
Fitur baru itu adalah “WP Fund” resmi ditambahkan pada aplikasi “Warung Pangan” yang merupakan fitur kemitraan bersinergi dengan Bank BRI dan bank Mandiri.
Fitur “WP Fund” dapat digunakan oleh mitra Warung Pangan untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan modal kerja yang dapat dipergunakan untuk menjalankan usaha warungnya.
Fitur “WP Fund” visinya untuk memajukan bisnis mitra Warung Pangan bekerja sama dengan BRI dan Mandiri dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pembiayaan yang terjamin aman dan efektif untuk mengembangkan usaha mitra Warung Pangan.
Peluncuran dan edukasi atas fitur baru ini dilakukan melalui Talkshow dengan Narasumber Victoria Simanungkalit, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan UKM, Loto Srianita Ginting, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementrian BUMN, Ashraf Farahnaz, SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri, serta Irma Setyowati, Direktur Keuangan & SDM BGR Logistics.
Talkshow dibawakan oleh host Samantha Easterina, dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom yang dapat disaksikan secara langsung pada youtube channel BGR Logistics.
"Fitur WP Fund ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan BUMN terhadap pengembangan UMKM," kata Loto S. Ginting ditulis Jumat (4/12/2020).
Sehubungan dengan besarnya dampak Covid-19 pada UMKM dan memperhatikan peranan UMKM yang strategis dalam perekonomian Indonesia, nampaknya diperlukan kolaborasi dalam upaya mendukung bangkitnya UMKM, tidak hanya antar BUMN tetapi juga meliputi Kementerian, Lembaga, otoritas, akademisi, dan stakeholders lainnya.
Baca Juga: BGR Logistics Luncurkan Fitur Baru di Aplikasi Warung Pangan
Victoria Simanungkalit menjelaskan, pandemi Covid-19 bagi UMKM berdampak pada penurunan permintaan, kendala dalam pemasaran dan kesulitan bahan baku.