Gubernur BI Kesal Perbankan Lelet Turunkan Suku Bunga

Kamis, 03 Desember 2020 | 16:07 WIB
Gubernur BI Kesal Perbankan Lelet Turunkan Suku Bunga
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) belum lama ini telah menurunkan suku bunga acuannya BI-7 day Reverse Repo Rate sebanyak 25 bps menjadi 3,75 persen.

Tercatat, sepanjang tahun ini saja, BI telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 125 bps.

Bahkan bila dihitung sejak Juli 2019, BI telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 225 bps.

Meski sudah turun ratusan bps, tapi yang disesalkan adalah lamanya perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Hal inilah yang membuat Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo cukup kesal.

Baca Juga: Suku Bunga Kredit Perbankan Turun Tipis Jadi 9,80 Persen

"Perbankan perlu menurunkan suku bunga dan percepat penyaluran kredit. Kita perlu mengatasi asimetri informasi dan persepsi risiko agar penyaluran kredit lebih lancar," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indoensia 2020, secara virtual, Kamis (3/12/2020).

Maka dari itu untuk dapat memperlancar penyaluran kredit, Perry mengajak dunia usaha dan perbankan untuk duduk bersama membicarakan masalah ini.

"Perlu mempertemukan perbankan dan dunia usaha agar memperbaiki asimetri informasi dan persepsi resiko dalam penyaluran kredit," katanya.

Sementara itu kata dia pada tahun depan pertumbuhan kredit diprediksi bisa tumbuh antara 7 persen hingga 9 persen, seiring membaiknya kondisi perekonomian akibat tekanan pandemi virus corona atau Covid-19.

Sebelumnya, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta para perbankan tidak mencari untung selisih bunga pinjaman atau Net Interest Margin (NIM) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Bos OJK Heran, BI Rate Turun Tapi Suku Bunga Bank Masih Tinggi

Pasalnya kata Wimboh saat ini permintaan kredit perbankan mengalami tren penurunan.

"Aneh, kalau dalam kondisi begini, perbankan tidak sharing pain malah naikkan NIM-nya," kata Wimboh dalam acara CEO Networking yang digelar secara virtual, Selasa (24/11/2020).

Wimboh menambahkan, bahwa saat ini suku bunga acuan BI sudah turun, diharapkan juga diikuti oleh industri perbankan.

"Tapi suku bunga kredit bukan masalah utama justru masalah utama bagaimana demand produk-produk yang di-generate oleh korporat tadi bisa bangkit," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI