Bahan Bakar Nabati Berbasis Sawit Harapan Ketahanan Energi RI

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 03 Desember 2020 | 09:59 WIB
Bahan Bakar Nabati Berbasis Sawit Harapan Ketahanan Energi RI
Petani sawit sedang memanen buah kelapa sawit. [dipenda.pekanbaru.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan industri Bahan Bakar Nabati (BBN) meningkat sangat pesat. Bagi Indonesia, BBN tidak sekedar memenuhi pasar domestik namun juga menopang penyerapan minyak sawit yang menjadi bahan baku utama pada pembuatan biofuel serta mengurangi impor bahan bakar fosil.

Pada Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020 New Normal yang dilaksanakan secara virtual, Ketua Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan menjelaskan awal pengembangan BBN yang didorong akibat semakin besarnya defisit neraca perdagangan akibat import bahan bakar fossil.

Data tahun 2019 menunjukkan defisit yang mencapai 9,3 miliar dollar AS akibat import kurang lebih 50% bahan bakar fossil di Indonesia.

Sebaliknya, melalui program mandatori biodiesel 30 (B30) berbasis sawit yang dicanangkan pemerintah mampu menghemat devisa hingga 3,09 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 44,74 triliun di tahun 2020.

Tidak hanya itu, program tersebut juga berkontribusi pada pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (EGRK) sebesar 17,5 juta ton CO2eq atau setara dengan 45% pada target energy dan transportasi di tahun 2019.

Juga, diproyeksikan akan mengurangi 25 juta ton CO2eq atau 68% dalam kontribusi pada target energy dan transportasi.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengungkapkan, bahwa BBN berbasis sawit telah menjadi bagian dari strategi ketahanan energi pemerintah nasional.

Sejak awal 2020, B30 telah memproduksi 4,28 juta ton biodiesel pada semester I tahun 2020.

Secara khusus, pemerintah Indonesia menciptakan 5 langkah strategis untuk pengembangan BBN. Pertama, dengan menjamin program B30 berjalan sesuai target.

Baca Juga: Industri Sawit Dinilai sebagai Penyelamat Ekonomi Akibat Pandemi

Kedua, riset dan perencanaan pengembangan B40 dan B50 baik dari sisi teknis dan ekonomis, meliputi roadtest serta pengujian pada mesin pembangkit listrik tenaga diesel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI