Lebih dari 6.000 investor, perusahaan, pemimpin industri dan mentor diprediksi akan berpartisipasi dalam festival teknologi digital dan fisik hybrid ini.
Pasca pandemi Covid-19, perubahan lanskap kebutuhan konsumen dan bisnis membuat kebutuhan inovasi teknologi semakin menonjol.
Di Indonesia dan pasar Asia Tenggara lain, sektor edutech, fintech dan e-commerce kian berkembang pesat selama pandemi dan berpotensi terus mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
Perkembangan sejumlah sektor baru tersebut sejalan dengan sektor bisnis tradisional seperti infrastruktur, manufaktur, dan transportasi yang akan pulih pasca pandemi. Perubahan lanskap bisnis dan konsumsi ini yang akan mendorong korporasi mengadopsi lebih banyak inovasi.
Demi mendukung kenaikan permintaan akan solusi digital baru, Enterprise Singapura akan meluncurkan Southeast Asia Open Innovation Challenge pada acara SWITCH 2020.
Korporasi dari Vietnam, Thailand, dan Malaysia akan mengungkapkan masalah yang mereka hadapi untuk bersama-sama mencari inovasi dan solusi dengan startup.
Korporasi bisa mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan ekosistem startup Singapura untuk mengembangkan rencana inovasi, menguji dan mengkomersilkan solusi baru.
Pada acara SWITCH 2020, korporasi Indonesia yang akan terlibat sebagai pembicara di antaranya Dexa Group, East Ventures dan Traveloka.
Chief Innovation Officer Dexa Group, Wimala Widjaja menjelaskan, sebagai salah satu grup farmasi terbesar di Indonesia, perseroan sedang menjajaki kemitraan dengan perusahaan medtech dan healthtech Singapura.
Baca Juga: Pemanfaatan Startup Digital Untuk Mendongkrak UMKM di Masa Pandemi