Inggris Setujui Penggunaan Vaksin, Harga Minyak Langsung Melesat

Kamis, 03 Desember 2020 | 07:47 WIB
Inggris Setujui Penggunaan Vaksin, Harga Minyak Langsung Melesat
Ilustrasi Bendera Inggris (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah bergerak lebih tinggi karena pemerintah Inggris yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 sehingga diharapkan mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Mengutip CNBC, Kamis (3/12/2020) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 83 sen, atau 1,75 persen menjadi 48,25 dollar AS per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melesat 73 sen atau 1,64 persen menjadi 45,28 dollar AS per barel.

Inggris menjadi negara Barat pertama yang menyetujui vaksin Covid-19, mendahului Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam kemungkinan kembali ke kehidupan normal dan pemulihan permintaan minyak.

Baca Juga: OPEC Tunda Pertemuan, Harga Minyak Dunia Anjlok Lagi

"Berita tentang persetujuan vaksin di Inggris adalah apa yang dibutuhkan pasar minyak lebih dari apa pun untuk meningkatkan permintaan, sisanya sebagian besar hanya kebisingan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.

Sebelumnya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan sekutu lainnya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, menunda pembicaraan tentang kebijakan produksi tahun depan.

OPEC+ diperkirakan akan mengurangi produksi saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari (bph) sebesar dua juta barel per hari mulai Januari.

Namun, kelompok tersebut telah mempertimbangkan untuk memperpanjang pemotongan yang ada sekitar 8,0 persen dari permintaan global hingga bulan-bulan pertama 2021, posisi yang didukung oleh pemimpin de facto OPEC Arab Saudi.

Secara luas OPEC Plus diperkirakan membalikkan pengurangan tersebut menjadi Januari-Maret 2021 di tengah lonjakan baru dalam kasus Covid-19.

Baca Juga: Pandemi Berlarut-larut, Harga Minyak Dunia Tertekan

Awal pekan ini, Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan akan berjuang untuk melanjutkan pengurangan produksinya hingga 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI