Melalui pelaksaaan Program Desa BRILian, diharapkan ada empat optimisme yang bisa menyebar ke seluruh kawasan pedesaan di Indonesia. Keempat hal positif tersebut adalah inovasi desa, ketangguhan desa, digitalisasi desa, dan berkesinambungan (sustainability).
“Desa harus berdaya dan segera bangkit dari masa sulit akibat pandemi karena posisinya begitu penting untuk pemulihan ekonomi nasional. Hal ini sesuai pengelompokkan isu penting selama pandemi yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo, yakni bagaimana caranya agar kita bisa mempercepat pemulihan ekonomi dari desa selama pandemi, menjamin ketahanan pangan dengan membuat korporasi pertanian, serta memulai transformasi ekonomi kawasan pedesaan menuju digitalisasi,” ujarnya.
Selama 125 tahun hadir melayani masyarakat Indonesia, BRI telah memiliki jaringan yang luas untuk melayani masyarakat di seluruh pelosok negeri. Jangkauan luas BRI terbukti dari kehadiran 7.028 kantor regional, cabang, sub-cabang, unit, dan kantor kas perusahaan di berbagai daerah.
BRI juga mengandalkan peran para agen laku pandai BRILink untuk memenuhi kebutuhan layanan keuangan masyarakat. Hingga September 2020, ada 466.864 agen BRILink yang tersebar di 53.413 desa, atau 70 persen kawasan pedesaan di Indonesia dan 9.874 diantaranya merupakan AgenBRILink BUMDes. Keberadaan kantor dan AgenBRILink ini juga didukung ketersediaan berbagai kanal layanan keuangan digital perusahaan seperti ATM dan EDC yang jumlahnya mencapai 219.036 unit.