Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta semua pihak waspada, mengingat lonjakan kasus harian covid-19 yang tinggi akhir-akhir ini.
"Kita semua harus semakin waspada, karena ada lonjakan kasus. Artinya banyak di antara kita yang sudah mulai lengah," ujar Erick Thohir kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Mengenai vaksinasi, Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana KPCPEN ini mengatakan, pemerintah saat ini berupaya menghadirkan vaksin yang aman, berkhasiat dan bermutu dengan harga terjangkau.
Kewaspadaan dan vaksinasi sebagai upaya nyata dan perjuangan bersama untuk melindungi diri, melindungi negeri dan mengakhiri pandemi, yang perlu didukung semua komponen bangsa.
Baca Juga: Minta BUMN Ikut Kembangkan Pariwisata, Luhut: Ancam Saja Pak Erick Thohir
"Nah, ayo terus jaga diri kita semua, jangan lelah, jangan lengah, Insha Allah upaya kita Lillah (karena Allah)," kata dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti dua provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang sangat drastis dalam pekan ini. Dua daerah itu yakni Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
"Peningkatannya yang sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas mendengarkan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Senin (30/11/2020).
Karena itu Jokowi meminta jajaran terkait memberikan perhatian khusus kepada DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Mengingat dalam dua atau tiga hari kenaikan kasus Covid-19 di dua provinsi tersebut meningkat drastis.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19, Erick Thohir: Kerahasiaan Data Pribadi Kami Jaga
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, berdasarkan data yang ia peroleh pada 29 November 2020, kasus aktif di Indonesia meningkat menjadi 13,41 persen.
Padahal kata Jokowi, pada minggu lalu kasus aktif di Indonesia masih di angka 12,78 persen.
"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu, minggu yang lalu masih 12,78, 12,78 sekarang 13,41," kata Jokowi.
Kemudian, tingkat kesembuhan juga menurun yang pada minggu lalu 84,03 persen menjadi 83,44 persen.
"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ucap dia.