Suara.com - Hingga akhir November 2020 ini, pemerintah telah mencairkan Rp 423,23 triliun atau 60,9 persen dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun.
Artinya, pemerintah masih punya sisa waktu satu bulan sebelum akhir tahun anggaran untuk merealisasikan serapan anggaran yang tersisa.
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, demi mempercepat serapan anggaran ini pemerintah melakukan realokasi terhadap sejumlah pos belanja.
Misalnya, anggaran program perlindungan sosial yang dinaikkan menjadi Rp 234,33 triliun dari sebelumnya Rp 203,9 triliun. Selain itu, program penanganan kesehatan juga mengalami kenaikan anggaran dari 87,55 triliun menjadi Rp 97,26 triliun. "Kenaikan yang cukup besar di sektor kesehatan ini dikarenakan rencana kita melakukan program vaksinasi," ujar Budi dalam Keterangan Pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: Menkominfo: Blokir Hoaks di Medsos Bukan Perilaku Anti-demokrasi
Per 23 November 2020, berikut ini rincian penyerapan di beberapa program. Realisasi di sektor kesehatan sudah mencapai Rp 36,69 triliun atau 40,81 persen dari pagu anggaran.
Sektor insentif usaha terserap Rp 44,82 triliun atau 37,16 persen dari pagu anggaran. Sedangkan sektor perlindungan sosial sudah disalurkan Rp 203,6 triliun atau 86,88 persen.
Kemudian sektor UMKM realisasinya Rp 97,05 triliun atau 84,53 persen. Untuk sektor kementerian/lembaga dan pemda Rp 36,06 triliun atau 54,66 persen dari pagu. Terakhir, sektor pembiayaan korporasi realisasinya Rp 2 triliun atau 3,22 persen dari pagu anggaran.
Pemerintah Indonesia terus bergerak untuk mengusahakan percepatan realisasi. Dukungan dari pemerintah ini sangat berguna untuk kebangkitan ekonomi warga Indonesia.
Baca Juga: Kominfo Minta Perpanjangan Waktu untuk Tempatkan Satelit Satria-1 di Orbit