Suara.com - Pemerintah mengaku tak bisa memilih antara kesehatan atau ekonomi yang jadi prioritas pemulihan ditengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Pasalnya jika memilih sektor kesehatan saja misalnya ekonomi tentu tidak akan jalan.
"Maka kondisi ini tentunya kalau kita hanya berfokus pada sisi aspek kesehatan saja, maka ekonomi bisa macet," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Maka dari itu jalan tengah yang diambil pemerintah adalah tetap memprioritaskan kedua masalah tersebut, agar tetap bisa berjalan beriringan.
Baca Juga: KSP: Proyek Kawasan Ekonomi Khusus Bitung Bermasalah
Hasilnya kata dia tercermin dari terus meningkatnya persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia sementara dari sisi ekonomi pemilihannya terus menunjukan perbaikan yang signifikan.
"Pemerintah terus berupaya menyelesaikan masalah (Covid-19) dipecahkan. Apa yang bisa ambil kesimpulan itu?. Salah satunya lama tingkat recovery rate kita terus makin meningkat mencapai 84,02 persen. Jauh di atas kesembuhan global yang masih 69 persen. Artinya ada solusi," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah menilai perlu di tengah upaya masif untuk memerangi virus mematikan asal China itu tetap juga mementingkan kebijakan ekonomi.
Sehingga diharapkan roda ekonomi tetap bergerak untuk mempercepat proses proses pemulihan ekonomi nasional.
"Dengan tetap menggerakan ekonomi. Itu tujuan kita ingin juga menyejahterakan rakyat," pungkasnya.
Baca Juga: Ekonom Senior Indef: Program Stimulus Ekonomi APPI-Rahman Diperlukan UMKM