Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga optimis Indonesia bisa meningkatkan posisinya dalam rantai pasokan dunia (global value chain). Hal ini, jika dilakukan dengan strategi yang baik.
Sebagaimana diketahui, saat ini posisi Indonesia masih berada di pemasok bahan mentah dan industri padat karya.
Ke depan, menurut Wamendag, Indonesia harus bisa mencapai posisi yang lebih baik mulai dari desain produk, industri padat teknologi dan sentra keuangan dan jasa.
"Global value chain itu seperti huruf ‘U’, puncaknya di awal dan di akhir, yaitu tempat dimana valuenya paling besar. Di situ ada desain produk, marketing dan jasa atau barang yang berteknologi tinggi. Kita berharap secara bertahap bisa masuk ke sana," jelas Jerry dalam keterangannya yang ditulis, Jumat (27/11/2020).
Baca Juga: Lewat EU-CEPA, Wamendag Sebut Buah Lokal Bakal Kuasai Pasar Eropa
Jerry menuturkan, bahwa perlu kerangka kebijakan dan implementasi yang baik antar kementerian agar hal tersebut bisa tercapai.
Sinergi tersebut diharapkan bisa menjadi pintu keluar dari jebakan “lowest ladder of value chain” (lantai terbawah rantai value).
Salah satu yang diapresiasi dan akan selalu disinergikan adalah kebijakan mengenai TKDN. Menurut Jerry, hasil dan tanggapan dunia usaha soal TKDN juga cukup baik.
"Minggu yang lalu, saya bertemu dengan para pengusaha, asosiasi dan para stakeholders dalam diskusi publik sekaligus peninjauan pabrik di batam yang intinya mereka sangat senang dengan kebijakan TKDN. Bahkan mereka meminta agar penerapannya diperluas dan diintensifkan," imbuhnya.
Selain itu, tambah Jerry, langkah lain yang bisa mengangkat Indonesia dalam rantai pasok global menurut Jerry adalah dengan perjanjian-perjanjian perdagangan.
Baca Juga: RCEP Telah Ditandatangani, Ini Respon Wamendag
Perjanjian dagang bagi Wamen penggemar batik itu akan memperpendek rantai pasokan.
Ini akan berdampak pada pola transaksi perdagangan dan akhirnya ke pola produksi juga. Masing-masing negara berupaya untuk meraih posisi rantai pasokan terbaik dengan insentif dibandingkan pihak di luar mereka.
"Indonesia dan Australia misalnya bisa bekerja sama dalam mengembangkan produk jamu dengan berbagai kemudahan dan riset Bersama dengan pasar yang sudah jelas," ungkapnya.