Suara.com - PT Akulaku Finance Indonesia dan PT Bank Jago Tbk menjalin kerja sama pembiayaan melalui skema channeling, untuk membantu pemulihan ekonomi nasional.
Melalui kesepakatan ini, Bank Jago berkomitmen memberikan pendanaan sebesar Rp 100 miliar kepada Akulaku Finance, yang akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran kredit pada para penggunanya.
Presiden Direktur PT Akulaku Finance Indonesia, Efrinal Sinaga menjelaskan, kesepakatan ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan bisnis yang positif di tengah pandemi.
Selain itu, kata dia, juga untuk membantu pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.
Baca Juga: Akulaku Optimistis Penuhi Kebutuhan Belanja Tanpa Kartu Kredit
“Daya beli konsumen dan ekspansi sektor riil merupakan faktor penting pemulihan ekonomi. Kedua faktor tersebut akan memberikan dampak yang optimal jika bank dan multifinance tetap ekspansif menyalurkan kredit. Akulaku dan Bank Jago memiliki pemikiran yang sama mengenai hal ini," ujar dia dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Efrinal menambahkan, pandemi covid-19 telah mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat yang lebih mengutamakan keberjarakan, nonkontaktual, dan mengindari pembayaran tunai.
Perubahan mindset ini mempengaruhi nasabah dalam mengakses layanan keuangan, termasuk pinjaman secara digital.
“Covid-19 memaksa konsumen menjadi sangat digital. Hal ini juga berdampak positif terhadap peningkatan permohonan kredit secara online,” katanya.
Efrinal menjelaskan, kerja sama dengan Bank Jago menunjukkan kepercayaan industri perbankan kepada Akulaku Finance Indonesia, selaku perusahaan pembiayaan berbasis digital sekaligus pelopor trend industri pembiayaan kedepan.
Baca Juga: Hadapi Pandemi, Akulaku Dapat Suntikan Modal
Selama periode 2020 ini, perseroan telah menandatangani kerjasama pembiayaan dengan Bank OCBC NISP, Bank JTrust, BPR Supra Artapersada, dan hari ini dengan Bank Jago.
"Tentunya kepercayaan ini akan terus kami jaga melalui kontrol kualitas pembiayaan yang mengimplementasikan prinsip risk based marketing dan praktik mitigasi risiko yang baik. Selain itu, kami juga terus meningkatkan kualitas screening, scoring, dan asuransi atas objek pembiayaan, serta menaati kriteria yang diberikan oleh bank,” kata Efrinal.