Suara.com - Ekonom Senior Indef Faisal Basri menyebut pemerintah belum serius menangani pandemi covid-19. Sebab, jelasnya, hingga saat ini kasus covid-19 terus terjadi, bahkan terus ciptakan rekor.
Faisal mengatakan, pemerintah lebih memilih mengurus vaksin covid-19, dibanding harus melakukan tes covid-19 atau testing ke semua masyarakat.
Padahal, menurut Faisal, testing sangat penting untuk menangani pandemi ini. Bahkan, tingkat testing di Indonesia lebih rendah dibanding Nepal.
"Testing kita engga bergerak, masih 2.000 per 1 juta penduduk, kita hanya lebih baik dari 12 negara Afrika, dan Myanmar, Bangladesh, yang Pendapatan per kapitanya lebih rendah. Bahkan ada negara lower income yang testingnya justru lebih besar, contohnya Nepal 57 ribu, Filipina 50 ribu. Ini yang tak dilakukan, lebih pilih vaksin," ujar Faisal dalam Webinar, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga: Tips Sehat Menjaga Imunitas Tubuh selama Pandemi COVID-19
Selain itu, tutur Faisal, vaksin yang diurusi pemerintah juga belum teruji efektivitasnya. Sehingga, ia melihat, penyediaan vaksin di dalam negeri masih belum jelas.
"Vaksinnya belum teruji seperti Pfizer, tapi sudah dipesan, implementasinya susah, distribusinya bagaimana, belum jelas benar," ucap dia.
Dengan masih tingginya kasus covid-19, Faisal menyebut Indonesia sangat berat untuk memperbaiki perekonomian.
Harusnya, tambah Faisal, pemerintah lebih fokus terlebih dahulu menangani pandemi dengan banyak testing, setelah kasus turun baru pemerintah berbicara soal ekonomi.
"Jadi bagaimana kita memprediksi ekonomi kalau kondisinya seperti ini, intinya tak dilakukan sekarang ini, ini testing," pungkas dia.
Baca Juga: 4 Aplikasi Layanan Konsultasi Kesehatan Digital di Masa Pandemi Covid-19