Suara.com - Seluruh maskapai yang tergabung di dalam AirAsia Group, termasuk AirAsia Indonesia meraih peringkat tertinggi, tujuh bintang penuh, untuk Covid-19 Health Ratings yang diberikan oleh para ahli aviasi di Airlineratings.com.
Peringkat ini diberikan berdasarkan penilaian terhadap penerapan inovasi-inovasi yang membuat penerbangan menjadi lebih lancar, higienis, dan bebas kontak dari sebelumnya.
Sebagaimana dijelaskan pada situs Airlineratings.com, penilaian dilakukan berdasarkan tujuh kriteria termasuk informasi prosedur Covid-19, penggunaan masker, perlengkapan pelindung diri untuk para awak pesawat, penyesuaian layanan makanan dalam pesawat, pembersihan pesawat secara rutin, penyediaan perlengkapan sanitasi, dan pembatasan sosial di dalam pesawat.
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, penilaian ini akan mempermudah masyarakat dalam menentukan pilihan untuk mendukung kebutuhan perjalanannya.
Baca Juga: Cara Daftar AirAsia Unlimited Pass, Bisa Terbang ke Bali Sepuasnya
"Kami akan terus berinovasi dalam memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan yang menginginkan rasa aman selama penerbangan," ujar Yosphine dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).
Saat ini, penumpang AirAsia dapat merasakan kenyamanan lebih dengan adanya pengaturan tempat duduk sesuai kapasitas yang ditetapkan pemerintah, prosedur masuk pesawat dimulai dari zona belakang, keluar pesawat per tiga baris dimulai dari depan, proses pemeriksaan yang minim sentuhan, dan semakin terjaga dengan penggunaan pelindung lengkap oleh para petugas darat dan awak kabin.
"Dengan harga tiket yang tetap terjangkau, kami harap rating tujuh bintang ini dapat meyakinkan pilihan masyarakat untuk terbang lebih terjaga bersama AirAsia menelusuri berbagai destinasi di Indonesia," imbuh Yosephin.
Minggu sebelumnya AirAsia telah mengumumkan inovasi terbaru “Scan2Fly” yang merupakan sebuah teknologi terdepan di industri yang dapat menentukan kelayakan penumpang untuk terbang sebelum pelanggan tiba di bandara, termasuk untuk proses verifikasi dokumen persyaratan kesehatan yang diperlukan secara real time.
Dengan Scan2Fly, tamu AirAsia dapat memindai dan mengunggah surat keterangan kesehatan pada saat proses check-in.
Baca Juga: Mencoba Kebenaran AirAsia Unlimited Pass yang Katanya Murah, Ini Hasilnya
Fasilitas ini juga dapat menentukan apakah penumpang telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk melakukan perjalanan oleh pihak otoritas, serta apakah surat keterangan bebas Covid-19 yang digunakan masih berlaku.
Setelah mengunggah dokumen persyaratan, tamu dapat langsung menerima laporan otomatis dengan status diterima atau ditolak termasuk alasannya jika ditolak.
Sistem ini telah sukses diterapkan oleh GrayMatter dan telah berjalan untuk beberapa penerbangan AirAsia dari Bandara KLIA2 di Malaysia ke/ dari Singapura dan Surabaya, serta dalam waktu dekat akan tersedia untuk penerbangan dari dan ke Jakarta, dan nantinya juga akan diperkenalkan di destinasi lain yang mempersyaratkan dokumen perjalanan sebelum terbang.
Di saat yang sama AirAsia juga mengumumkan beberapa penyempurnaan dari fasilitas yang sudah diterapkan yaitu termasuk layanan letak bagasi otomatis (automated bag drop services), pemeriksaan temperatur dengan roving technology, dan teknologi pengenal wajah biometrik F.A.C.E.S. (Fast Airport Clearance Experience System) yang merupakan sistem pemrosesan penumpang AirAsia untuk mengenali wajah secara nirkontak.
Bersama Vision-Box, AirAsia juga tengah mengembangkan beberapa sistem nirkontak lainnya seperti manajemen identitas digital untuk diterapkan pada ekosistem perjalanan dan keuangan.
Seiring dengan kelanjutan transformasi digital AirAsia, ada banyak inovasi yang sedang dalam tahap pengembangan yang akan diumumkan nantinya.