Suara.com - Harga emas dunia menguat karena kenaikan angka pengangguran di Amerika Serikat. Mengutip CNBC, Kamis (26/11/2020) harga emas di pasar spot meningkat 0,2 persen menjadi 1.810,41 dollar AS per ounce, sehari setelah mencapai level terendah sejak 17 Juli di 1.800,01 dollar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka patokan Amerika Serikat naik 0,3 persen menjadi 1.809,10 dollar AS per ounce.
S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mundur di tengah tanda-tanda perlambatan dalam pemulihan pasar tenaga kerja.
Pada sesi Selasa, Wall Street melesat karena progres vaksin Covid-19 dan transisi Gedung Putih yang mulus mendukung spekulasi pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Baca Juga: Mirip Torres, Ini Detik-detik Timo Werner Buang Peluang Emas Chelsea
Data pengangguran mendukung emas "hanya dengan anggapan bahwa kita masih memiliki periode yang sangat gelap di depan sebelum kita melewati pandemi ini," kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Depresiasi dollar AS juga mendorong emas karena membuatnya lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.
Penurunan dollar AS "bersama dengan technical support, meyakinkan beberapa orang untuk mungkin berhenti menjual dan memperoleh beberapa posisi lagi," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, yang meningkat lebih dari 19 persen sejauh tahun ini, diuntungkan dari statusnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Logam lainnya, perak naik 0,5 persen menjadi 23,37 dollar AS per ounce, platinum bertambah 0,6 persen menjadi 966,59 dollar AS per ounce dan paladium turun 0,5 persen menjadi 2.336,97 dollar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Antam Terus Ambles, Hari Ini Rp 953.000 per Gram