Kisah Perjuangan Nenek Aisah Lawan Penyakit Jantung dan Paru-paru

Rabu, 25 November 2020 | 15:44 WIB
Kisah Perjuangan Nenek Aisah Lawan Penyakit Jantung dan Paru-paru
Aisyah, peserta BPJS Kesehatan. (Dok : BPJS Kesehatan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mendengar itu, Aisyah mengaku sempat bertanya kepada dokter penyakit apa yang dialaminya. Kemudian, dokter menjawab rasa sakit yang dirasakan dari pembengkakan jantung.

"Saya dan menantu kaget juga mendengar itu. Dokter bilang nenek kemungkinan besar rasa sakit itu dari pembengkakan jantung dan harus dirawat," tuturnya.

Karena divonis terkena penyakit jantung, Aisyah pun menuruti untuk dirawat. Ia dirawat selama delapan hari di RSUD itu.

"Dokter mengijinkan saya untuk rawat jalan di rumah karena kondisi sudah membaik. Tapi saya diminta setiap seminggu melakukan kontrol ke rumah sakit," paparnya.

Aisyah melakukan kontrol setiap sepekan. Namun, beberapa bulan setelahnya, ia jarang mengikuti anjuran dokter tersebut.

Sebabnya, dia mengaku, kesulitan jika harus berjalan seorang diri untuk kontrol ke RSUD. Terlebih jarak tempuh dari rumahnya ke rumah sakit membutuhkan waktu setengah jam jika naik kendaraan umum.

"Anak saya dan menantu kerja, tidak bisa selalu menemani kontrol. Sedangkan, saya kalau harus pergi sendiri jalan suka sempoyongan," imbuhnya.

Hingga setahun berlalu, Aisyah kembali harus dibawa ke RSUD hingga menjalani perawatan. Namun, kali ini, ia divonis dokter terkena penyakit paru-paru.

"Saya enggak bisa mikir apa-apa saat dokter sebut saya terkena paru-paru. Paru-paru saya sebelah sudah hampir rusak katanya," katanya.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Apresiasi Kinerja Industri Keuangan terhadap JKN-KIS

"Kemudian saya menjalani perawatan lagi sampai delapan hari, diijinkan pulang. Dan saya diingatkan lagi dokter untuk diusahakan bisa kontrol seminggu sekali," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI