“Cara terbaik menyejahterakan rakyat dengan memberi pekerjaan. Maka, setelah menghadapi krisis seperti sekarang ini, menyelamatkan UMKM adalah menyelamatkan penyerapan tenaga kerja Indonesia. Artinya, bagaimana kita tetap menjaga negara bisa men-deliver kesejahteraan kepada rakyat,” tegas Sunarso.
Menurut Sunarso, transformasi Bank BRI mengarah pada digital dan culture yakni digitalisasi diimbangi dengan perubahan perilaku dan mindset.
“Bank BRI ke depan harus bisa melayani rakyat sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin. Go smaller, go faster, go shorter dan go cheaper. Ini yang kita komunikasikan dengan sederhana, sehingga seluruh jajaran tidak sulit untuk menangkap pesan seorang CEO,” jelasnya.
BRI dengan visi menjadi The Most Valuable Bank in South East Asia dan Home to The Best Talent, jelas Sunarso, senantiasa berkomitmen menciptakan nilai-nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat, dengan menjalankan proses bisnis dengan tata kelola yang baik.
Berbeda dengan tahun lalu, wabah pandemi covid 19 yang terjadi sepanjang tahun menjadi pertimbangan para dewan Juri, bagaimana sang tokoh tersebut mampu membuat terobosan atau inovasi untuk mempertahankan diri dari situasi ancaman krisis, bagaimana mampu memberikan keteladaan menggunakan protokol kesehatan, bagaimana kepedulian sosial di tengah pandemi.
“Merekalah orang-orang yang memberikan tapakan sedikit demi sedikit atau bahkan banyak dalam mencapai Indonesia yang adil dan makmur, sehat dan cerdas. Pada akhirnya ingin kita jadikan--bukan hanya acara tahunan--tapi ini pengingat bahwa ada saudara-saudara kita yang berjuang, menjadi living legend, untuk akhirnya kita jadikan contoh dan inspirasi ke depan. Kami berharap, tokoh tokoh yang telah mendapatkan penghargaan dari MetroTV ini, tetap konsisten untuk memberikan keteladanan bagi bangsa dan negara,” ujar Pemimpin Redaksi Metro TV Arief Suditomo.