Suara.com - Harga emas dunia anjlok lebih dari 2 persen karena data aktivitas bisnis Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan.
Mengutip CNBC, Selasa (24/11/2020) harga emas di pasar spot anjlok 1,7 persen menjadi 1.838,71 dollar AS per ounce setelah merosot sebanyaknya 2,2 persen ke level terendah sejak 21 Juli, yakni 1.830,19 dollar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 1,9 persen menjadi 1.837,80 dollar AS per ounce.
"Emas menembus di bawah level kunci 1.850 dollar AS setelah rilis PMI Amerika yang luar biasa kuat mengurangi kebutuhan akan stimulus. Tidak ada yang memperkirakan pembacaan yang kuat, baik di sektor jasa maupun manufaktur," kata Edward Moya, analis OANDA.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Dibanderol Rp 977.000 per Gram
Data yang dirilis menunjukkan aktivitas bisnis AS pada November berkembang pada tingkat tercepat dalam lebih dari lima tahun, mendongkrak optimisme tentang kesehatan ekonomi AS di kalangan investor.
Data yang optimistis itu mengemuka setelah AstraZeneca Inggris mengatakan vaksinnya bisa efektif sekitar 90 persen tanpa efek samping yang serius.
"Investor beralih kembali ke saham karena fakta bahwa ada sedikit ketidakpastian sekarang ketimbang sebelumnya," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.
"Data yang keluar hari ini (Senin) membuat kemungkinan besar kita akan melihat pemulihan (lebih cepat) daripada yang diantisipasi semula," tambahnya.
Emas melambung lebih dari 21% sejauh tahun ini, diuntungkan dari daya tariknya sebagai safe-haven terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Baca Juga: Sejak Muncul Isu Efektivitas Vaksin, Harga Emas Dunia Berangsur Turun
Logam lainnya, perak melorot 2,4 persen menjadi 23,56 dollar AS per ounce, platinum turun 2,2 persen menjadi 925,24 dollar AS per ounce, sementara paladium melonjak 1,3 persen menjadi 2.355,57 dollar AS per ounce.