Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan laporan realisasi pendapatan negara dalam konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi November 2020, yang menjabarkan kinerja APBN bulan Oktober.
Merujuk data yang disampaikan Sri Mulyani, realisasi hingga Oktober, total setoran perpajakan (pajak dan bea cukai) mencapai Rp 991 triliun. Secara umum, penerimaan pajak mengalami kontraksi akibat dampak negatif pandemi Covid-19.
Namun demikian, penerimaan dari pos bea dan cukai tercatat masih tumbuh positif, hal inilah yang membuat Sri Mulyani masih bisa bernafas lega di tengah seretnya penerimaan negara.
"Pada sisi penerimaan bea dan cukai hingga akhir Oktober 2020 mencapai Rp 164,01 triliun di mana ini adalah 79,74 persen dari target yang ada di dalam Perpres 72 Tahun 2020," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Setoran Pajak Masih Negatif 15 Persen
Dia bilang, penerimaan bea dan cukai ini tumbuh sebesar 5,53 persen didorong oleh pertumbuhan penerimaan cukai.
Jika dirinci, penerimaan ini ditopang oleh bea masuk sebesar Rp 29,39 triliun, cukai sebesar Rp 134,92 triliun, dan bea keluar sebesar Rp 2,7 triliun.
“Untuk PNBP karena seiring dengan beberapa harga komoditas yang membaik, ada hal yang cukup positif pada bulan Oktober ini yaitu jumlah total PNBP kita Rp 278,8 triliun atau 94,8 persen dari perpres,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Jika dirinci lagi, PNBP SDA adalah sebesar Rp 79.1 triliun, pendapatan dari kekayaan negara yang dipisahkan sebesar Rp 65 triliun, PBNP lainnya sebesar Rp 82 triliun, dan pendapatan BLU sebesar Rp 52,2 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani: Penerimaan Negara Dari Pajak Tahun Ini Terpuruk 18,8 Persen