Sri Mulyani Sebut Tingkat Kematian Covid di Indonesia Masih di Atas Dunia

Senin, 23 November 2020 | 17:32 WIB
Sri Mulyani Sebut Tingkat Kematian Covid di Indonesia Masih di Atas Dunia
Petugas kampanye pakai masker sembari razia [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut tingkat kematian Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Bahkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.

Ia mengungkapkan, fatality rate atau tingkat kematian Covid-19 Indonesia sebesar 3,2 persen.

"Total kematiannya 1,38 juta, fatality ratenya 2,4 persen, Indonesia berada di nomor 7 dengan fatality rate di atas dunia yaitu 3,2 persen, ini sudah mengalami penurunan terus," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (23/11/2020).

Selain itu, Sri Mulyani juga menyebut kasus harian Covid-19 kembali tinggi, tertutama pada pertengahan November. Sehingga, ia meminta semua pihak untuk mewaspadai kenaikan kasus harian Covid-19 ini.

Baca Juga: Polisi Gelar Rapid Test Khusus Klaster HRS di Tebet

"Kasus harian kita 4.798 orang. Ini agak meningkat, kita lihat dari kurva ada yang meningkat sesudah pertengahan November lalu. Ini harus kita waspadai karena, pandemi mempengaruhi semua hal, kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan bahkan politik," ucap dia.

Namun demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 Indonesia masih di bawah negara-negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar.

"Amerika tertinggi 12,2 juta, India dan seterusnya. Indonesia nomor 21 dengan angka 448 ribu, tentu dengan negara berpenduduk 4 besar di dunia kita di bawah itu adalah hal yang terbaik," jelas dia.

Begitu juga, tambah Sri Mulyani, tingkat kesembuhan Covid-19 Indonesia juga di atas rata-rata dunia bahkan berada di lima besar dunia.

"Total pasien yang sembuh, 40,1 juta orang dari 50,87 juta orangatau recovery rate 70 persen. Indonesia recovery rate-nya nomor 5 yaitu 84 perse setelah China, India Filipina dan Vietnam," pungkasnya.

Baca Juga: Ahli Minta Masyarakat Percaya Pemerintah Terkait Vaksin Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI