Suara.com - Harga minyak dunia pada akhir pekan lalu ditutup naik, sehingga sepanjang pekan kemarin harga minyak telah naik 4 persen.
Naiknya harga minyak ini disebabkan sentimen positif akan adanya vaksin virus corona atau yang dikeluarkan oleh Pfizer dan Moderna yang mengklaim vaksin buatan mereka efektif melawan Covid-19.
Tetapi kebijakan baru lockdown di beberapa negara untuk mengatasi penyebaran virus covid membatasi penguatan harga.
Prospek vaksin Covid-19 yang efektif dan harapan OPEC serta sekutunya akan mengendalikan produksi telah mendukung pasar minyak minggu ini.
Baca Juga: Khawatir Permintaan Kembali Melemah Imbas Corona, Harga Minyak Dunia Anjlok
Mengutip CNBC, Senin (23/11/2020) minyak mentah Brent naik 59 sen ke harga 44,79 dolar AS per barel. Sedangkan minyak WTI naik 41 sen pada harga 42,15 dollar AS per barel.
Kedua tolok ukur harga minyak global tersebut naik lebih dari 4 persen sepanjang minggu ini.
"Kekhawatiran tentang permintaan, yang telah membebani harga sejak musim semi, sekarang memberi jalan kepada harapan pemulihan ekonomi, sebagian berkat peluncuran vaksin yang akan segera terjadi," kata Tim Analis Commerzbank.
Harga juga mendapat dukungan dari ekspektasi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain atau kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ akan menunda peningkatan produksi sebagaimana telah direncanakan.
Kelompok itu, yang akan bertemu pada 30 November dan 1 Desember, sedang mencari opsi untuk menunda pengurangan produksi setidaknya tiga bulan dari Januari sebanyak 7,7 juta barel per hari (bph) dari produksi mereka sekitar 2 juta barel per hari.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Terpapar Sentimen Negatif Covid-19
Harga minyak mendapat support dari tanda-tanda kesepakatan stimulus di Washington setelah Pemimpin Mayoritas Partai Republik di Senat AS Mitch McConnell setuju untuk melanjutkan diskusi tentang memberikan lebih banyak bantuan Covid-19 karena kasus melonjak di seluruh Amerika Serikat.