Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dukungan kebijakan fiskal dan moneter perlu dilanjutkan pada tahun 2021.
Semua kebijakan ini diharapkan dapat dijalankan dengan baik sehingga pemulihan ekonomi semakin kuat dan berjalan pada jalur yang tepat.
“Reformasi itu sangat penting. Sebagian dari kita perlu mulai melakukan konsolidasi fiskal. Misalnya, untuk Indonesia, kita menurunkan defisitnya untuk tahun depan. Penurunan ini tidak terlalu jauh, hanya ingin memastikan bahwa pemulihannya terus berjalan dan tidak terganggu,” kata Sri Mulyani pada acara The 5th G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting yang diselenggarakan secara daring.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun menyambut baik semua lembaga multilateral yang memberikan dukungan, baik dalam kerangka mikroekonomi, pembiayaan vaksin, maupun pada infrastructure green financing terkait kepedulian terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Akan Gelar KTT G20, Muncul Laporan Pelecehan Aktivis Wanita di Arab Saudi
“G20 harus terus mendukung kerja sama multilateral ini dan juga memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses vaksin secara adil, terjangkau, dan merata,” ujar Sri Mulyani.
Inisiatif perpanjangan periode pembayaran utang melalui program Debt Service Suspension Initiative (DSSI) diharapkan dapat membantu negara-negara yang paling rentan terdampak pandemi Covid-19.
“Kami juga mendorong G20 melalui semangat multilateralisme dapat memperluas dukungan kepada negara-negara rentan,” kata wanita kelahiran Lampung ini.
Indonesia sangat terbuka untuk melakukan kerjasama dengan anggota G20. Harapannya, seluruh negara dapat terus menjaga kerja sama untuk menutup celah pada kesiapan dan respon dalam menghadapi pandemi global, serta memastikan ekonomi pasca Covid-19 akan menjadi lebih tangguh dan berkelanjutan.
Baca Juga: Di Depan Pejabat Bank Dunia, Sri Mulyani: Kita Harus Menang Lawan Covid-19