Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara prudent dan sesuai ketentuan yang berlaku. Penyaluran KUR dengan cepat dan tepat dilakukan perseroan demi mendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sepanjang Januari 2020 hingga Oktober 2020, nilai KUR yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp105,34 triliun atau setara 75,1 persen dari kuota yang diberikan pemerintah. KUR BRI disalurkan kepada lebih dari 4 juta debitur mikro, kecil, TKI, dan super mikro.
“Penyaluran KUR BRI dilakukan secara prudent dan sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui kolaborasi dengan sejumlah mitra, KUR BRI sudah tersalurkan hingga 75 persen lebih dari total kuota per Oktober. Kami akan terus menyalurkan KUR dengan tepat dan cepat untuk mendukung recovery para pelaku UMKM yang tengah berjuang untuk bangkit,” ujar Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto.
Secara lebih rinci, pada periode yang sama total KUR Mikro yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp89,54 triliun untuk 3,4 juta debitur. Kemudian, ada Rp10,57 triliun KUR Kecil yang sudah disalurkan BRI terhadap 44 ribu debitur. Selain itu, BRI juga sudah menyalurkan KUR TKI senilai Rp38 miliar dan terakhir, ada KUR Super Mikro senilai Rp 5,20 triliun yang sudah diberikan kepada 590.106 debitur.
Baca Juga: BRI Corporate University Raih Akreditasi Global
Akselerasi penyaluran KUR secara prudent dilakukan perseroan sebagai upaya untuk tumbuh secara sehat, serta mengurangi potensi timbulnya kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Alhasil, dengan strategi selective growth tersebut hingga kini KUR yang disalurkan BRI selalu terjaga kualitasnya.
“Hingga Oktober, NPL KUR BRI tercatat hanya 0,06 persen. Kualitas pembiayaan yang terjaga membuktikan ketepatan BRI dalam menyalurkan KUR selama ini, dan besarnya kemampuan pengusaha UMKM untuk bertahan serta mengembangkan usahanya dari pembiayaan yang sudah diberikan,” ujarnya.
Faktor lain yang membuat penyaluran KUR BRI dapat tumbuh secara sehat yakni adanya aplikasi BRISPOT. BRISPOT merupakan aplikasi khusus para tenaga pemasar mikro BRI atau Mantri BRI untuk memproses pinjaman mikro. Aplikasi ini berguna untuk menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitalisasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman di BRI. “Dengan menggunakan BRISPOT, pinjaman diproses secara cepat dan dengan otomasi credit scoring dari nasabah membuat penyaluran pinjaman tersebut semakin prudent,” urai Aestika.
Komitmen BRI dalam menyalurkan pembiayaan bagi UMKM, serta dengan diimbangi dengan terjaganya kualitas kredit yang diberikan, turut berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan meraih 14 penghargaan pada ajang ESG Awards 2020. Belasan penghargaan tersebut diraih BRI karena berhasil menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, dan governance secara baik selama ini.
Ke-14 penghargaan yang diraih BRI dalam ESF Awards 2020 adalah Keterbukaan ESG Emiten Sektor Perbankan Terbaik, Keterbukaan Environmental Emiten Sektor Perbankan Terbaik, Keterbukaan Social Emiten Sektor Perbankan Terbaik, Keterbukaan Governance Emiten Sektor Perbankan Terbaik, Keterbukaan ESG Bank Kategori Buku IV Terbaik, Keterbukaan Environmental Bank Kategori Buku IV Terbaik, Keterbukaan Social Bank Kategori Buku IV Terbaik, Keterbukaan Governance Bank Kategori Buku IV Terbaik, Keterbukaan Governance BUMN Terbaik, Keterbukaan ESG Bank BUMN Terbaik, Keterbukaan Environmental Bank BUMN Terbaik, Keterbukaan Social Bank BUMN Terbaik, serta Keterbukaan Governance Bank BUMN Terbaik dan Emiten LQ45-ESG.
Baca Juga: IFS 2020, BRI Dukung Fintech Menjadi Partner Kolaborasi Bisnis Perbankan
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus menjalankan peran sebagai bank yang menggerakkan perekonomian nasional dan mendorong pertumbuhan UMKM. Kami akan terus berinovasi dalam memberi pelayanan, melalui salah satunya pengubahan bentuk persetujuan kredit secara bertahap hingga nantinya setiap debitur di desa-desa bisa dilayani dan ditawari pembiayaan secara daring,” tutup Aestika.