Suara.com - Usai dihantam pandemi Covid-19, kondisi perekonomian secara global diperkirakan kembali bangkit dari kejatuhannya atau rebound di 2021. Perkiraan itu sejalan dengan proyeksi yang dikemukakan oleh Asian Development Bank (ADB), International Monetery Fund (IMF), Federal Reserve, dan Bloomberg.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyatakan proyeksi serupa untuk ekonomi Indonesia di 2021. Diharapkan sejumlah katalis positif bisa berdatangan guna mendukung pemulihan ekonomi.
Namun, pertanyaannya adalah seberapa besar realisasi proyeksi pemulihan ekonomi dari sejumlah lembaga terebut termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jawaban dari pertanyaan itu salah satunya ditentukan sejauh mana setiap pemimpin mampu menunjukkan kepemimpinan yang efektif dalam menghasilkan kebijakan tepat untuk mengembalikan perekonomian.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mulai Pulih dari Pandemi
Chairman IDLC Atok R Aryanto mengatakan, kondisi itu yang mendorong untuk menghadirkan solusi kepemimpinan yang dapat mengungkit keberhasilan para pemimpin guna mewujudkan rebound pertumbuhan ekonomi Indonesia usai terhantam pandemi covid-19 di 2021.
Dan hal inilah yang mendorong Kubik Leadership untuk menghadirkan solusi kepemimpinan yang dapat mengungkit keberhasilan para pemimpin untuk mewujudkan rebound di tahun 2021, melalui sebuah event bertajuk Indonesia Leadership Conference 2020: “How Leaders Embrace The Rebound Era”.
"Juga akan membantu mengembangkan para pemimpin UKM dan pemimpin talenta masyarakat di Indonesia," kata Atok, dalam keterangannya, Kamis (19/11/2020).
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian nasional pada kuartal IV-2020 tumbuh positif hingga 0,6 persen.
Hal ini lantaran sejumlah faktor pendorong ekonomi mulai mengalami tren perbaikan setelah anjlok cukup dalam akibat meluasnya dampak pandemi covid-19 pada kuartal satu dan dua pada 2020.
Baca Juga: Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia, Google Donasikan 11 Juta Dollar AS
"Kita lihat bahwa pertumbuhan kita masuk dalam tren positif dari minus 5,32 persen menjadi minus 3,49 persen. Kita berharap bahwa di kuartal keempat nanti bisa antara minus 1,6 persen sampai dengan positif 0,6 persen," ujar Airlangga.
Airlangga menjelaskan perbaikan ekonomi mulai tercermin pada kuartal III-2020. Pengungkitnya berasal dari konsumsi pemerintah yang tumbuh sebanyak 9,76 persen.
Dalam hal ini, pemerintah berharap sektor swasta dalam bentuk investasi bisa mengikuti jejak konsumsi pemerintah yang bisa tumbuh positif di kuartal IV-2020.
Jika investasi meningkat, Airlangga yakin pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat akan lebih baik dari dua kuartal sebelumnya.
"Namun kalau kita lihat juga pertumbuhan kita kuartal to kuartal itu 5,05 persen. Sehingga tentu kalau ini bisa dipertahankan, maka di Desember itu akan positif," pungkas dia.