Suara.com - Harga emas dunia melemah karena optimisme tentang kesuksesan uji coba vaksin Pfizer meng-counter kekhawatiran atas meningkatnya infeksi virus corona dan proyeksi untuk dukungan ekonomi lebih lanjut.
Mengutip CNBC, Kamis (19/11/2020) harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 1.872,38 dollar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 0,6 persen menjadi 1.873,90 dollar AS per ounce.
Produsen obat Amerika, Pfizer, mengatakan akan mengajukan izin darurat BPOM AS setelah hasil akhir dari uji coba vaksinnya menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen dengan data keamanan dua bulan.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, melambung 24 persen sepanjang tahun ini, diuntungkan dari stimulus global besar-besaran dan suku bunga mendekati nol.
Baca Juga: Sultan! Hotman Paris Bikin Heboh Jajan Popcorn Emas Seharga Rp50 Juta
Logam lainnya, perak turun 0,5 persen menjadi 24,34 dollar AS per ounce, paladium melesat 1,3 persen menjadi 2.348,78 dollar AS per ounce, dan platinum melonjak 1,9 persen menjadi 942,53 dollar AS per ounce.
Pfizer dan BioNTech mengatakan pada Rabu bahwa analisis data akhir menemukan vaksin virus corona mereka 95 persen efektif dalam mencegah Covid-19 dan tampaknya menangkis penyakit parah.
Vaksin, yang disebut BNT162b2 diklaim efektif melawan virus corona setelah dosis pertama dan keefektifannya konsisten di semua usia, ras dan etnis, kata pembuat vaksin itu.
Selain itu, para lansia, yang dianggap berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19, bisa dicegah dengan efektivitas vaksin yang lebih dari 94 persen itu.
Vaksin tersebut ternyata juga mencegah penyakit parah pada sukarelawan. Sembilan dari 10 kasus Covid yang parah berada dalam kelompok plasebo dalam uji coba fase tiga, kata perusahaan itu.
Baca Juga: Terus Anjlok, Harga Emas Antam Kini Dibanderol Rp973.000
Mereka juga tidak melihat masalah kesehatan yang “serius”, dengan sebagian besar efek samping setelah vaksinasi.
Saham Pfizer melonjak 3 persen, sementara BioNTech melonjak 6,2 persen, atas kabar ini.